Dalam rangka memperingati hari buku Nasional yang akan jatuh pada Senin (17/05/2021) yang merupakan peringatan hari buku Nasional yang merupakan buah pemikiran Menteri Pendidikan dari Kabinet Gotong Royong, Abdul Malik Fadjar (periode 2001-2004). Menjadi suatu peringatan sebagai bentuk apresiasi terhadap berkembangnya ilmu pengetahuan.
Sungguh cukup menarik dalam memperingati hari buku Nasional ini, meski tidak dirayakan dengan begitu besar, namun dampaknya sangat besar bagi pengembangan ilmu pengetahuan sebagai jendela dunia.
Dengan buku sebagai jendela pengetahuan, telah mengantarkan kita untuk bisa membaca dan menulis, mendongeng, serta membuat cerita menarik lainnya.
Ketika mengingat masa lampau, dimana masa kanak-kanak yang cukup menyenangkan, bisa belajar sambil bermain merupakan edukasi yang bisa diterapkan dalam konstek saat ini.
Karena penulis lahir dari keluarga muslim yang InsyaAllah taat dalam menjalankan keyakinannya, sudah sejak masih sangat kecil, waktu itu sudah di banku sekolah dasar, memang di rumah sudah disediakan buku komik islami.
Buku komik islami yang seringkali dibaca pada waktu itu tentang kisah 25 nabi, sebagai sebuah edukasi untuk mengenal para nabi yang wajib di ketahui mulai dari Nabi Adam As, sampai pada nabi terakhir, nabi Muhamma SAW.
Disamping kisah para nabi, juga banyak buku komic islami, seperti cerita para wali yang berdakwah dan menyiarkan Islam di bumi Nusantara ini, dimana 9 wali yang cukup populer dengan kisahnya menyiarkan Islam sebagai agama rahmatan Lil alamin.
Kisah para wali yang cukup menarik, mulai dari syekh Maulana Malik Ibrahim, sunan Ampel, sunan Bonang, Sunan gunungjati, sunan Kudus, sunan Kalijaga, sunan derajat, sunan Muria, dan juga sunan giri.
Disamping 9 wali yang disebutkan diatas juga ada cerita yang menarik seperti kisahnya syekh Siti Jenar, syekh Maulana Ishak, Sultan Demak, dan lain sebagainya.
Cerita tersebut kami kira masih sangat relevan untuk diajarkan dan dikenalkan pada anak-anak jaman now, sebagai sebuah pengetahuan dan menambah wawasan anak mengenai kisah dan perjuangannya menyebarkan sebuah keyakinan yakni Islam sebagai agama yang toleran dan agama yang damai.
Apakah tidak boleh bermain gadget? Sah-sah saja sebenarnya, senyampang tidak melewati batas, dan masih tetap terkontrol oleh orang tua, tetapi alangkah lebih baiknya jika anak sudah dikenalkan dengan buku-buku yang bersifat edukatif mulai sejak dini, karena hal tersebut sangat erat kaitannya dengan peekembangan otak dan kecerdasan anak.
Barangkali buku diatas, cukup menarik untuk dibaca, sebagai refrensi dalam mendidik anak sejak mulai usia dini.
Kisah dan dongeng itu akan selalu menarik, ketika disampaikan dengan bahasa yang sangat sederhana, supaya dipahami dan dimengerti oleh anak, sehingga dengan cara mendongeng tersebut, menggugah anak, atau memorivasi anak untuk gemar belajar buku apa saja yang sesuai dengan usianya.
Buku komic memang selalu menjadi kesayangan, bahkan sampai usia yang sudah dewasa ini, masih cukup suka baca buku komic yang sederhana dan mudah di mengerti. Karena dengan buku, yang awalnya tidak tahu menjadi tahu.
"Mengenang masa kecil memang akan selalu indah, apalagi jika bergelut dengan rasa yang di sukai".
Membaca buku memang menjadi daya tarik tersendiri, dimana dengan membaca menambah wawasan dan pengetahuan tentang berbagai hal didunia ini, sehingga semakin sering membaca, rasanya semakin tidak tahu, karena rasa penasaran akan hal yang baru selalu menggema di dada.
Senin, 17 Mei 2021, sebagai hari buku Nasional, semoga menjadi ruang belajar dalam meningkatkan pengetahuan, dan selalu ikut serta berikhtiar dalam mencerdaskan anak bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H