Disamping meningkatnya biaya yang harus dikeluarkan oleh orang tua untuk anaknya, tidak semua, bisa menikmati pelajaran daring secara efektif-efisien.
Hal tersebut diatas hanya dalam aspek pendidikan saja, bagaimana dengan persoalan yang lain? Konsteknya bahwa aktivitas dengan virtual zoom, sebagai area komunikasi dan kordinasi saja, apakah segala "sesuatu", bisa diselesaikan dengan hal tersebut? Tentu saja tidak, karena hal itu hanya bersifat kordinatif, dan tidak bersifat aplikatif, mungkin saja yang paling di untungkan dalam konstek ini adalah layanan atau jasa komunikasi, ketika segala sesuatu tersebut harus via online.
Contoh saja pada saat ini, banyak hal yang dilakukan secara virtual, seperti silaturahmi virtual, halal bihalal virtual, rapat virtual, diskusi virtual, seminar virtual dan lain sebagainya.
Apakah rasa rindu itu bisa divirtualkan? Jawabannya bisa, sedikit mengobati rasa rindu, karena sudah bisa melihat wajah dan kondisinya, namun rasa itu tidaklah selesai, jika masih belum bertemu.
Sumber video: Kompastv
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H