Keindahan musik tentu membuat suatu kisah dan cerita semakin hidup, disinilah banyak para ilmuan dan arkeolog yang terus melakukan penelitian mengenai relief hang ada di Borobudur sebagai cagar budaya negeri ini.
Adanya relief yang sudah terbentuk dengan gambar yang menunjukkan manusia bermain musik, merupakan berkembangnya suatu kebudayaan, tidak hanya dalam lokal dalam negeri saja, namun sudah terjadi asimilasi antar negara, sehingga relief-relief yang terukir dengan pahatan yang jelas tersebut, menunjukkan suatu kebudayaan yang sudah teramat tinggi pada waktu itu, sebagai salah satu pusat kebudayaan dan peradaban dunia.
Beberapa alat musik seperti kentongan, gamelan, kecapi, gitar gambus, yang memang padaa saat ini terus dipakai, yang merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan sejak zaman dahulu kala, dimana Borobudur beserta relief yang sudah terbangun sejak abad ke 9 sampai dengan 10 ini, menjadi daya tarik dan ketertarikan bagi dunia.
Musik menjadi salah satu alat pemersatu dan kedamaian jiwa. Dentuman nadanya yang indah mampu menorehkan cerita-cerita baik pilu, maupun bahagia. Budaya bermusik sudah terbangun sejak dahulu kala, dimana masyarakat penganut agama Hindu dan Budha bersatu dalam budaya yang sama, yakni budaya bermusik dengan indah dan penuh cinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H