Mohon tunggu...
Faisol
Faisol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Jember - Jawa Timur, Anak ke 2 dari enam bersaudara.

Instagram : akhmadf_21 Twitter : @akhmadf21

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

HMI Semakin Seksi Atas Pernyataan Saut Situmorang

10 Mei 2016   19:49 Diperbarui: 10 Mei 2016   20:47 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inilah Pernyataan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, dalam Talk Show di salah satutelevisi swasta

"Orang yang baik di Negara ini mas, Jadi Jahat ketikadia sudah menjabat, lihat saja tokoh-tokoh politik, dia itu pinter semuanya,orang-orang itu cerdas, saya selalu bilang , "Kali di HMI minimal dia ikutLK 1, yang baru lulus itu, pinter, cerdas, Tapi begitu dia menjabat, dia jadijahat, curang, kridi, ini karena apa, karena saya bilang sistem masih belumberjalan di negeri ini"

Pernyataan Saut Sitomorang jelas cukup tendensius dan hanya mendiskreditkan HMI pada acaraTalk Show yang di gelar di Televisi Swasta pada 5 Mei 2016 kemaren. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang digagas oleh Lafran Pane merupakan organisasi yangcukup mulia, karena visi yang di bawa HMI tidak akan pernah mati. 

Tujuan HMI sendiri sangat mulia yaitu "Terbinanya Insan Akademis, pencipta,pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnyamasyarakat adil dan makmur yang di ridhoi Allah SWT" visi yangdi emban oleh HMI tidak akan pernah mati, dan melekat pada kader-kadernya,walaupun tidak bisa kita pungkiri bahwa ada kader HMI yang menjabat di Publikyagn terseret kasus-kasus korupsi, namun tidak bisa juga mengeneralisir bahwaHMI adalah sarang atau kawah candradimuka pencetak koruptor.

SautSitomorang tidak hanya menyakiti lembaga yang bernama HMI, namun SS juga mengeneralisirkader-kader HMI sebagai koruptor, sehingga kemarahan dari kader dan alumni HMI kian menyala dan membakar.

Benarkah SS lupa? bahwa pernyataan tersebut tidak disengaja atau bisa dikatakanngelindur, atau tidak sadar, dan apa yang diucapkannya ada di alam bawahsadarnya? sementara disisi yang lain bahwa pernyataan tersebut Live di stasiuntelevisi nasional dan dilihat, didengar oleh ribuan pasang mata, sehinggamenimbulkan reaksi dari kader HMI dan Alumninya.

Secara hukum SS, keliru dan mendiskreditkan HMI sebagai organisasi pencetak koruptor,tentu itu adalah pernyataan gila bagi seorang pejabat publik. SS sendiri sudahsadar dan telah melakukan jumpa pers dan memohon maaf secara publik, namun apasebenarnya di balik pernyataan SS tersebut, benarkah ia tidak sadar? atau adaskenario besar dibalik semua itu, sehingga menyebabkan isu-isu yang lainterpendam.


HMI versus KPK dalam hal pernyataan SS, ada hikmah besar bagi HMI, bahwa iklangratis, dan tentu ini menjadi bahan instrospeksi diri bagi HMI yang telah genapusianya bulan Februari kemaren menjadi 68 tahun. dan telah berkonstribusi besarbagi perjalanan bangsa ini, tentu saja pernyataan Saut bukanlah pada tempatnya.

Marikita renungi kembali pernyataan SS sebagai bahan instrospeksi bagi HMI, karena HMI semakin di hujat ia akan semakin seksi.

HMI mengajari kadernya untuk menjadi seorang pemimpin atau menjadi kholifah di mukabumi ini, bukan lantas mengajari HMI menjadi pecundang, curang, jahat, bejatdan seterusnya, hal tersebut sangatlah tidak dibenarkan. Dalam lingkarankekuasaan memang tidak bisa dipungkiri ada alumni HMI yang memang tersandungkasus korupsi, contoh saja mantan Ketua umum PB HMI yang kemudian menjadi ketuaumum Partai Demokrat waktu itu, dan telah memberikan pernyataan "Jika saya melakukan tindak pidana korupsi "1 sen" saja, gantung saya di monas". adakah pejabat publik seperti KPK yang mampu membuktikan Anastelah melakukan korupsi sebesar "1 sen", atau mungkin saja yangdilakukan Anas sudah berbunyi dolar. (hanya menduga-duga, faktanya kita jugatidak tahu yang sebenarnya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun