[caption caption="Kau tinggalkan perjuangan dan nama besar untuk bangsa ini"][/caption]Saat sunyi dalam gelap..
sedihmu datang menyambut senyum mentari..
Kau perempuan sang pembela..
Atas bentuk diskriminasi dan ketidakadilan..
Oh..ibu kartini..
Kini namamu terpampang dipojok-pojok waktu sebagai kenangan
sebagai pejuang perempuan
Tak ada yang abadi, kecuali perjuangan dan nama besarmu..
Oh...Ibu Kartini
Kau tinggalkan kebaikan dalam perjuangan..
Namamu akan selalu terkenang disudut-sudut buku pedoman
sebagai pejuang perempuan yang tak gentar akan kematian..
oh...ibu kartini
Dimanakah engkau kini..
Saat anak-anakmu hanya bisa melihat lukisan kisahmu
Dalam perang dan cinta pada bangsa ini.
Dimanakah engkau bisa kutemukan kini...
di Lorong-lorong sang waktu sudah tak lagi menjawab keberadaanmu..
Karena jamanmu dan kini sudah berbeda...
Kau berperang melawan penjajah atas ketidakadilan bagi kaum perempuan..
Kini generasimu lebih berat lagi, karena perang melawan bangsanya sendiri...
Ibu kartini, kini sosokmu hilang ditelan nisan kenangan..
Oh...ibu kartini
semoga kebadian dan cinta terus kau hembuskan dalam nafas perjuangan keadilan
untuk anak-anakmu kini dan selanjutnya..
Karena engkau laksana cermin perjuangan bagi gigihnya perlawanan..
Ditulis dalam rangka memperingati hari lahir RA. Kartini, 21 April 1879 di Jepara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H