Mohon tunggu...
Akhmad ali
Akhmad ali Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa surabaya

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tantangan dan Peluang Pasar Bebas bagi Indonesia: Ketergantungan Barang Impor dan Pengaruh Sosial-Ekonomi

28 November 2024   20:38 Diperbarui: 28 November 2024   21:10 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pasar bebas memberikan banyak peluang menarik, terutama mendorong pertumbuhan ekonomi, memperluas pasar dan meningkatkan investasi. Sistem ini juga memudahkan negara-negara untuk saling terhubung dan bisa bekerja sama dalam perdagangan global. Sistem ini juga memiliki resiko bagi negara berkembang seperti Indonesia. Dengan demikian, meski pasar bebas memberikan banyak manfaat, namun terdapat risiko yang tentu harus ditangani dengan bijak agar dampak positif dari pasar bebas dapat secara merata dirasakan oleh seluruh komponen masyarakat.

Ketergantungan pada impor

Pasar bebas bisa membuat Indonesia semakin bergantung pada barang impor. Produk dari luar negeri yang secara harga lebih murah dan berkualitas, lebih diminati dibandingkan produk lokal. Akibatnya, industri dalam negeri jadi kesulitan bersaing, produksi menurun, banyak perusahaan tutup, dan lapangan kerja pun berkurang. Ketergantungan ini juga membuat impor lebih besar dari ekspor, sehingga menyebabkan perdagangan menjadi lemah. Selain itu, ekonomi jadi rentan terhadap masalah global, seperti kenaikan harga. Sumber daya lokal yang sebenarnya memiliki potensi menjadi kurang bersaing, sehingga produk dalam negeri tidak berkembang. Seperti contoh, ketergantungan pada impor beras atau kedelai yang bisa menyebabkan  krisis impor. Karena itu, Indonesia perlu memperkuat kemandirian di sektor penting untuk mengurangi risiko ini.

Ketergantungan pada Impor

Pasar bebas bisa membuat Indonesia semakin bergantung pada barang impor. Produk dari luar negeri yang secara harga lebih murah dan berkualitas, lebih diminati dibandingkan produk lokal. Akibatnya, industri dalam negeri jadi kesulitan bersaing, produksi menurun, banyak perusahaan tutup, dan lapangan kerja pun berkurang. Ketergantungan ini juga membuat impor lebih besar dari ekspor, sehingga menyebabkan perdagangan menjadi lemah. Selain itu, ekonomi jadi rentan terhadap masalah global, seperti kenaikan harga. Sumber daya lokal yang sebenarnya memiliki potensi menjadi kurang bersaing, sehingga produk dalam negeri tidak berkembang. Seperti contoh, ketergantungan pada impor beras atau kedelai yang bisa menyebabkan  krisis impor.

Dampak sosial dan lingkungan 

Di sisi lingkungan, pasar bebas dapat menimbulkan kerusakan yang perlu diperhatikan. Untuk bisa bersaing di pasar global, banyak perusahaan yang memanfaatkan secara berlebihan sumber daya alam tanpa memikirkan keberlanjutan. Ini bisa berujung pada kerusakan lingkungan seperti penebangan hutan, pencemaran udara, air, dan tanah, serta berkurangnya keanekaragaman hayati. Selain itu, barang impor yang masuk ke pasar Indonesia mungkin tidak memenuhi standar lingkungan yang sama, sehingga bisa menambah kerusakan lingkungan.

Secara keseluruhan, meski pasar bebas menawarkan peluang, ia juga membawa tantangan besar, terutama dalam hal kesenjangan sosial dan dampak lingkungan yang semakin buruk jika tidak diimbangi dengan perilaku yang tepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun