Lalu, Bagaimana Nasib Timnas?
Dengan waktu persiapan hanya dua setengah bulan sebelum laga kualifikasi berikutnya, tugas Kluivert jelas tidak mudah. Ia harus segera memahami karakteristik pemain Indonesia, menyusun strategi yang efektif, dan yang paling penting, memenangkan hati para penggemar.
Namun, ini bukan hanya soal pelatih. Sepak bola Indonesia punya PR besar yang harus segera diselesaikan, mulai dari pembinaan usia muda, peningkatan kualitas liga domestik, hingga perbaikan fasilitas. Tanpa pembenahan sistemik, target lolos ke Piala Dunia akan tetap menjadi mimpi yang sulit terwujud.
Harapan Baru atau Sekadar Janji Lama?
Pergantian pelatih adalah hal biasa dalam dunia sepak bola. Namun, yang menjadi masalah adalah ketika keputusan tersebut diambil tanpa perencanaan yang matang. Jika Kluivert gagal memenuhi ekspektasi, bukan tidak mungkin ia akan bernasib sama seperti pendahulunya.
Sepak bola Indonesia memang seperti sinetron dengan episode drama tak berujung. Namun, sebagai penonton setia, kita tetap berharap bahwa keputusan ini akan membawa perubahan positif. Pada akhirnya, yang kita inginkan hanyalah melihat Timnas Indonesia bersinar di panggung dunia.
Jadi, apakah PSSI telah mengambil langkah yang tepat? Waktu yang akan menjawab. Untuk sekarang, mari kita terus mendukung Timnas dengan penuh semangat dan, tentu saja, tetap kritis terhadap kinerja PSSI. Semoga drama ini berakhir dengan "happy ending", bukan plot twist yang bikin sakit hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H