Mohon tunggu...
Akhmad Alhamdika Nafisarozaq
Akhmad Alhamdika Nafisarozaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Setengah AI

“Anglaras Ilining Banyu, Angeli Ananging Ora Keli”

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Drama PSSI dan Shin Tae-yong: Perpisahan di Awal Tahun Baru

6 Januari 2025   20:05 Diperbarui: 7 Januari 2025   13:24 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Indonesia (Sumber: @fifaworldcup)

"Laki-laki kok galau?" "STY dipecat coy!", mungkin begitu yang saya rasakan saat ini, dan mungkin hal tersebut juga dirasakan tak hanya oleh saya dan para laki-laki pecinta sepak bola, hampir semua pendukung sepak bola khususnya Timnas Indonesia semua kalangan termasuk perempuan juga yang mulai mengikuti Timnas Indonesia dengan aktif, pada tanggal 6 Januari 2025, sepak bola Indonesia kembali memanas. PSSI, melalui konferensi pers di Jakarta, secara resmi mengumumkan bahwa kerja sama mereka dengan pelatih kepala Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY), telah berakhir. Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, dengan tegas menyampaikan bahwa keputusan ini diambil setelah evaluasi menyeluruh terhadap kinerja STY selama memimpin skuad Garuda. Sontak, berita ini langsung menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta sepak bola Tanah Air.

Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Menurut Erick, fokus utama PSSI saat ini adalah lolos ke Piala Dunia 2026, sebuah target ambisius yang belum pernah diraih oleh Indonesia. Meskipun STY berhasil mencetak sejumlah prestasi, seperti kemenangan sensasional 2-0 melawan Arab Saudi pada November 2024, PSSI merasa perlu adanya "kepemimpinan yang lebih kuat". Erick Thohir menambahkan, "Kita butuh pelatih yang lebih baik dalam menerapkan strategi, meningkatkan komunikasi dengan pemain, dan memastikan program berjalan lebih efektif."

Namun, keputusan ini tetap menuai pro-kontra. Para penggemar STY menilai pemecatan ini terlalu tergesa-gesa, mengingat kontraknya sebenarnya masih berlaku hingga 2027. Tidak sedikit yang merasa bahwa PSSI belum memberikan cukup waktu bagi STY untuk menerapkan programnya secara penuh.

Tanggapan Publik: Tepuk Tangan atau Lemparan Botol?

Seperti biasa, keputusan PSSI ini memunculkan beragam reaksi. Ada yang mendukung, ada pula yang kecewa. Di sisi yang mendukung, banyak yang menganggap langkah ini adalah keputusan tegas yang menunjukkan ambisi PSSI. Harapan mereka, pergantian pelatih akan membawa penyegaran strategi dan semangat baru bagi Timnas.

Namun, kritik juga deras mengalir. Para pendukung STY merasa bahwa pria Korea Selatan ini sudah memberikan banyak kemajuan bagi Timnas, mulai dari perbaikan peringkat FIFA hingga mentalitas pemain yang lebih kompetitif. Bahkan, sebagian besar pemain muda saat ini adalah hasil regenerasi yang digagas oleh STY.

"Kasihan STY. Dia itu ibarat pacar yang sudah setia, tapi malah diputusin gara-gara gebetan baru yang kelihatan lebih keren," komentar seorang netizen di Twitter. Drama ini semakin menarik ketika PSSI mengumumkan bahwa mereka sudah memiliki kandidat pengganti STY, yaitu Patrick Kluivert, mantan striker Barcelona.

Patrick Kluivert: Solusi atau Masalah Baru?

Bagi yang belum familiar, Patrick Kluivert adalah legenda sepak bola Belanda yang pernah bermain untuk klub-klub besar seperti Ajax dan Barcelona. Namun, karier kepelatihannya tidak seimpresif masa bermainnya. Kluivert hanya memiliki sedikit pengalaman sebagai pelatih kepala, dan masa baktinya di klub Adana Demirspor, Turki, bahkan hanya bertahan lima bulan.

Lalu, apa yang membuat PSSI memilih Kluivert? Menurut Fabrizio Romano, pakar transfer terkemuka yang terkenal dengan kalimat "Here We Go", Kluivert akan menandatangani kontrak dua tahun dengan opsi perpanjangan dua tahun. Tujuannya jelas, yaitu membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. Namun, publik masih skeptis. Banyak yang mempertanyakan apakah Kluivert benar-benar pelatih yang tepat untuk menangani Timnas Indonesia, mengingat sepak bola kita memiliki tantangan unik, termasuk budaya sepak bola lokal dan tekanan publik yang sangat tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun