Mohon tunggu...
Akhmad Alhamdika Nafisarozaq
Akhmad Alhamdika Nafisarozaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Setengah AI

“Anglaras Ilining Banyu, Angeli Ananging Ora Keli”

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Wayang Golek Menak: Warisan Seni Tradisional Kebumen yang (Sayangnya) Mulai Terlupakan

10 Desember 2024   18:19 Diperbarui: 10 Desember 2024   18:19 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai orang Kebumen, saya merasa ada satu hal yang sering luput dibicarakan ketika membahas tentang kekayaan budaya kota kami. Kebumen mungkin lebih sering disebut karena Sate Ambal atau wisata Pantai Menganti-nya. Tapi ada satu warisan budaya yang diam-diam menyimpan kekayaan cerita dan estetika yang luar biasa, yaitu Wayang Golek Menak.

Ini bukan wayang biasa, lho. Wayang ini punya cerita unik, tokoh-tokoh yang berwarna, dan gaya pementasan yang bisa bikin penonton kebingungan antara merasa terharu atau malah ketawa ngakak. Nah, buat yang belum kenal atau mungkin sudah lupa, berikut pembahasan soal kesenian khas ini. Siapa tahu setelah baca ini, Anda jadi pengin nonton langsung!

Apa Itu Wayang Golek Menak?

Wayang Golek Menak adalah kesenian tradisional berbasis wayang golek, yaitu wayang berbentuk tiga dimensi yang terbuat dari kayu. Tapi tunggu dulu, ini bukan sembarang wayang golek seperti yang biasa ditemukan di Jawa Barat. Wayang Golek Menak khas Kebumen punya keunikan tersendiri karena cerita yang diusung berasal dari Hikayat Amir Hamzah, kisah petualangan paman Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan ajaran Islam.

Jadi, jangan harap ada tokoh seperti Semar, Petruk, atau Bagong di sini. Tokoh-tokoh yang muncul biasanya pahlawan Islam, raja-raja, dan karakter-karakter dengan nama-nama yang mungkin terdengar agak asing di telinga. Namun, bukan berarti ceritanya berat dan serius. Dalam setiap pementasan, tetap ada selipan humor yang bisa bikin penonton terpingkal-pingkal.

Dari Mana Asalnya?

Wayang Golek Menak sebenarnya lahir di Jawa Tengah, tetapi berkembang pesat di Kebumen, khususnya di wilayah pesisir selatan. Desa-desa di Kebumen menjadi salah satu pusatnya karena tradisi seni Islam sangat kuat di daerah ini. Uniknya, wayang ini adalah hasil perpaduan budaya Jawa dengan tradisi Islam. Jadi, bisa dibilang Wayang Golek Menak ini semacam "produk cross-over" budaya. Ada nilai-nilai islami di dalamnya, tetapi tetap menggunakan nilai estetika Jawa yang kental.

Kenapa Wayang Golek Menak Unik?

Coba bayangkan Anda melihat wayang berbentuk tiga dimensi dengan warna-warna mencolok. Setiap tokoh punya ciri khas masing-masing, mulai dari desain wajah hingga pakaian yang dipakai. Wayang Golek Menak memang lebih sederhana dibandingkan wayang golek Sunda, tetapi justru di situlah daya tariknya.

Ceritanya pun tidak kalah menarik. Hikayat Amir Hamzah ini sarat dengan nilai-nilai perjuangan, dakwah Islam, hingga kisah cinta yang (tentu saja) penuh intrik. Satu saat Anda bisa terhanyut dengan kisah perang melawan Raja Kafir, tapi di adegan berikutnya, ada dialog kocak yang diselipkan dalang untuk mencairkan suasana. Bahasa yang digunakan pun memuat logat atau dialek bahasa khas Kebumen, santai, tapi tetap mengena. Jangan lupa, ada gamelan Jawa yang mengiringi sepanjang pementasan, sehingga suasana cerita jadi semakin hidup.

Apa Fungsinya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun