Kebumen itu memang istimewa. Bukan cuma pantai-pantainya yang mempesona, tapi juga kulinernya yang bikin lidah ogah move on. Kalau selama ini orang lebih sering mendengar soal sate Ambal, mari kita melipir sedikit ke Gombong untuk mencicipi sesuatu yang tak kalah legendaris, yaitu ada Sate Gombong. Ini bukan sekadar sate biasa, tapi warisan kuliner yang sudah ada sejak zaman Belanda. Iya, zaman di mana bangsa kita masih sibuk mengusir penjajah, tapi mbah-mbah kita di Gombong sudah sibuk menciptakan sate yang bikin Belanda mungkin lupa pulang.
Sate Gombong, Warisan dari Zaman Penjajahan
Bayangkan ini, di tahun 1930-an, ketika Gombong masih berselimut suasana kolonial, seorang juru masak bernama Mbah Sawab mulai meracik sate kambing dengan cita rasa yang spesial. Mungkin awalnya, sate ini dibuat untuk memenuhi lidah para bangsawan Belanda yang tinggal di daerah tersebut. Tapi siapa sangka, resepnya yang autentik justru diwariskan turun-temurun hingga saat ini. Sekarang, warung makan Sate Gombong dikelola oleh generasi ketiga keluarga Mbah Sawab. Lokasinya ada di Jalan Yos Sudarso, Gombong, tepat di seberang Universitas Muhammadiyah Gombong (UNIMUGO). Kalau bingung cari lokasinya, cukup andalkan Google Maps atau tanyakan saja ke warga sekitar. Nama Warung Makan "Sate Gombong" sudah cukup terkenal kok.
Cita Rasa yang Tak Lekang oleh Waktu
Apa yang membuat Sate Gombong ini istimewa? Jawabannya ada pada daging kambingnya yang empuk, bumbu kecapnya yang khas, dan rasa autentik yang nggak bisa ditemukan di tempat lain. Daging kambingnya dipilih dari kambing muda, sehingga teksturnya lembut dan mudah dikunyah. Sementara itu, bumbu kecapnya menggunakan kecap Kentjana, produk asli Kebumen yang menjadi andalan untuk rasa manis-gurih yang tak tertandingi.
Saat sate dibakar, aroma semerbak yang keluar seolah mengajak lidah Anda bernegosiasi, "Ayo, kapan mau nyicip?" Dan ketika satu tusuk masuk ke mulut, perpaduan rasa manis, gurih, dan sedikit smokey dari daging bakar akan langsung bikin Anda lupa kalau dompet tinggal recehan.
Tak hanya sate, ada juga tongseng dan gulai yang sama menggoda, buat Anda yang nggak terlalu suka sate (walaupun itu agak sulit dipercaya), jangan khawatir. Warung Sate Gombong juga punya varian menu lain yang tak kalah menggoda, seperti tongseng dan gulai kambing. Tongsengnya punya kuah santan dengan rasa yang pas, tidak terlalu berat, tapi tetap kaya rempah. Gulainya? Juara. Kuahnya kental, dagingnya lembut, dan dijamin bikin nambah nasi.
Sate Gombong Harus Masuk Daftar Kuliner Anda!
Sate Gombong bukan cuma soal rasa, tapi juga soal warisan budaya dan sejarah. Bayangkan, resep ini sudah bertahan hampir seabad dan masih setia mempertahankan cita rasa aslinya. Di tengah gempuran sate modern yang penuh inovasi, Sate Gombong tetap memilih menjadi dirinya sendiri, sederhana, otentik, tapi memikat. Selain itu, menikmati Sate Gombong juga berarti ikut mendukung usaha keluarga kecil yang gigih menjaga tradisi kuliner Kebumen. Jadi, setiap tusuk sate yang Anda makan bukan cuma soal memuaskan selera, tapi juga menghormati perjuangan generasi demi generasi.
Sate Gombong, Simbol Keunikan Kebumen
Kebumen memang seringkali dikenal dengan julukan "kabupaten termiskin di Jawa Tengah," tapi jangan salah. Kebumen kaya akan budaya, tradisi, dan tentu saja kuliner. Sate Gombong adalah salah satu bukti bahwa daerah ini punya banyak hal yang bisa dibanggakan. Tak melulu soal Sate Ambal, ada juga Sate Gombong yang hadir dengan cita rasa khas dan tak kalah saing. Jadi, jika Anda sedang lewat Kebumen, pastikan untuk menyempatkan waktu mampir ke Gombong. Sate Gombong ini bukan cuma makanan, tapi juga pengalaman.
Kalau Anda masih ragu, saya cuma mau bilang, jangan ngaku pencinta sate kalau belum coba Sate Gombong. Sebab sate ini bukan cuma soal makan, tapi soal merasakan sejarah yang disajikan di atas piring.
Jadi, kapan Anda akan meluncur ke Jalan Yos Sudarso untuk mencicipi Sate Gombong? Rasakan sendiri kelezatan yang sudah bertahan sejak zaman Belanda, dan biarkan lidah Anda jadi saksi perjalanan panjang kuliner ini. Jangan lupa bawa keluarga, teman, atau pasangan biar mereka juga tahu bahwa sate legendaris itu memang nyata adanya. Selamat menikmati, dan hati-hati kalau nagih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H