Mohon tunggu...
Akhmad Alhamdika Nafisarozaq
Akhmad Alhamdika Nafisarozaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Setengah AI

“Anglaras Ilining Banyu, Angeli Ananging Ora Keli”

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mata Kuliah Metopen Kuantitatif: Ketika Dua Dosen Memperumit Segalanya

5 Oktober 2024   07:00 Diperbarui: 5 Oktober 2024   07:06 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kami perlu mengetahui siapa yang harus diikuti saat kedua dosen memberikan instruksi yang bertentangan. Apakah kami harus lebih condong kepada dosen yang teknis, atau mengikuti dosen yang lebih fleksibel? Bagaimana kami bisa menghadapi perbedaan ini tanpa merasa terus-menerus salah langkah?

Dampaknya Bagi Mahasiswa

Perbedaan pandangan antara dua dosen ini tidak hanya membuat mata kuliah semakin rumit, tetapi juga menguras mental kami. Belajar sendiri sudah menjadi tantangan, apalagi jika ditambah dengan kebingungan akan perbedaan yang ada. Setiap kali diberikan tugas, rasanya seperti berjudi: apakah tugas ini akan diterima oleh kedua dosen, atau hanya salah satu?

Selain itu, ketidakpastian ini membuat kami kehilangan fokus pada inti dari mata kuliah itu sendiri. Alih-alih mendalami metode penelitian, sebagian besar energi kami dihabiskan untuk mencoba memahami apa sebenarnya yang diinginkan oleh dosen A dan dosen B. Pada akhirnya, tugas yang seharusnya menjadi latihan yang bermanfaat justru berubah menjadi beban mental yang berat.

Harapan untuk Solusi

Sebagai mahasiswa, saya berharap situasi ini bisa diperbaiki. Jika kedua dosen bisa lebih sering berkoordinasi sebelum memberikan materi, kebingungan ini mungkin bisa dikurangi. Penjelasan mengenai perbedaan pendekatan mereka juga penting, agar kami tidak merasa tersesat di tengah kebingungan.

Mata kuliah Metode Penelitian Kuantitatif ini seharusnya menjadi dasar penting bagi kami dalam memahami penelitian. Namun, jika situasi seperti ini terus berlanjut tanpa adanya perbaikan, pengalaman belajar kami justru akan berubah menjadi perjuangan untuk menemukan kepastian di tengah dua kubu yang berbeda. Harapan saya sederhana, semoga para dosen bisa bersatu dalam memberikan panduan yang jelas, sehingga kami bisa fokus pada tujuan utama, yaitu belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun