Pada tahun 2024, Kabupaten Kebumen meraih pencapaian penting dalam sejarahnya setelah Geopark Kebumen resmi ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark. Predikat ini bukan hanya pengakuan internasional, tetapi juga momentum strategis untuk memajukan potensi wisata dan pelestarian alam di Kebumen. Seakan menjadi suatu kado yang manis setelah Kabupaten Kebumen merayakan hari jadi yang ke 394 pada 21 Agustus 2024, pencapaian tersebut yang telah melalui perjuangan panjang, Geopark Kebumen secara resmi lolos sebagai UNESCO Global Geopark pada Minggu 8 September 2024 dalam Sidang Dewan UGGp di Cao Bang, Vietnam.
Sebelum tercapainya putusan tersebut, Geopark Kebumen telah melalui proses penilaian terlebih dahulu, hal tersebut ditandai dengan adanya kunjungan Tim Asesor UGGp yakni Andreas J. Schuller dari Jerman dan Sarina dari China yang datang langsung ke Geopark Kebumen untuk melakukan penilaian di lapangan. Tim assesor melakukan penilaian lapangan selama tiga hari.
Tempat-tempat yang dikunjungi yakni situs-situs di kawasan Geopark Kebumen, baik situs geologi, budaya, kerajinan dan ekonomi rakyat, seperti Geosite Watukelir, Gunung Parang, dan Cangkring. Kemudian Benteng Van der Wijck Gombong dan anyaman daun pandan di Karanganyar, lalu berlanjut ke Goa Jatijajar, Hutan Mangrove Ayah, Pantai Menganti, dan konservasi tukik di Kaliratu. Termasuk juga ke Pabrik Genteng Sokka, Pemandian Air Panas Krakal, lalu ke Galeri Geopark di Dinas Perpustakaan, dan ke museum gerabah di Kutowinangun.
Setelah resmi pada tahun 2024, Geopark Kebumen resmi ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark, tentunya hal tersebut merupakan sebuah prestasi besar yang memberikan harapan baru bagi Kabupaten Kebumen. Di balik status baru ini, tersimpan potensi dampak positif yang signifikan, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat. Dengan menyandang gelar sebagai kabupaten termiskin di Jawa Tengah, pengakuan internasional ini membuka peluang baru untuk mengatasi berbagai tantangan sosial-ekonomi yang dihadapi Kebumen.
Keunikan Geopark Kebumen
Geopark Kebumen menawarkan keunikan yang tak dimiliki banyak kawasan lain di dunia. Salah satu daya tarik utamanya adalah keanekaragaman geologi yang mencakup berbagai formasi batuan yang terbentuk lebih dari 120 juta tahun yang lalu. Karangsambung misalnya, adalah "laboratorium geologi" alam terbuka yang diakui oleh banyak ahli geologi internasional, di Kawasan Karangsambun, dapat dijumpai berbagai jenis batuan yang jarang ada di tempat lain, seperti batuan metamorf, sedimen laut dalam, dan jejak-jejak tumbukan lempeng tektonik yang terbentuk jutaan tahun lalu.
Di sisi lain, kawasan Karangbolong dikenal dengan pantai-pantainya yang eksotis serta formasi gua yang menakjubkan. Kawasan Karangbolong dikenal dengan pantai bertebing karang yang megah serta gua-gua karst yang indah. Kawasan ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin menyaksikan keindahan alam yang terbentuk dari erosi air laut dan aktivitas geologis lainnya. Tak hanya itu, daerah ini juga kaya akan budaya dan warisan lokal yang terikat erat dengan kehidupan masyarakat setempat, mulai dari pertanian hingga seni tradisional.
Selain daerah tersebut, para asesor dari Tim Asesor UGGp juga melakukan kunjungan sekaligus penilaian di tempat-tempat lain, seperti Geosite Watukelir, Gunung Parang, dan Cangkring, serta kemudian lanjut mengunjungi Benteng Van der Wijck di Gombong serta meniliki potensi produk UMKM pengrajin anyaman daun pandan di Karanganyar, lalu berlanjut ke Goa Jatijajar, Hutan Mangrove Ayah, Pantai Menganti, dan konservasi tukik di Kaliratu. Termasuk juga ke Pabrik Genteng Sokka, Pemandian Air Panas Krakal, lalu ke Galeri Geopark di Dinas Perpustakaan, dan ke museum gerabah di Kutowinangun.
Dengan beragam potensi tersebut, membuat Kebumen menjadi magnet bagi wisatawan, akademisi, dan ilmuwan dari seluruh dunia. Namun, lebih dari sekadar destinasi wisata alam, Geopark Kebumen memiliki nilai strategis bagi pengembangan ekonomi lokal. Pengakuan UNESCO ini bisa menjadi jalan pembuka untuk meningkatkan lagi potensi pariwisata, yang selama ini belum dapat dimaksimalkan secara baik.
Pariwisata Jalan Keluar Kebumen dari Kemiskinan
Kebumen selama ini dikenal sebagai salah satu daerah termiskin di Jawa Tengah, dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang masih rendah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kemiskinan di Kebumen sering kali disebabkan oleh minimnya peluang ekonomi dan lapangan kerja. Dengan ditetapkannya Geopark Kebumen sebagai UNESCO Global Geopark, potensi pariwisata berbasis alam dapat menjadi solusi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
Beberapa peluang ekonomi bisa dikembangkan dari status geopark ini, tentunya dengan dibarengi dari pengembangan yang berkelanjutan, dengan pertumbuhan di sektor pariwisata, akan ada lebih banyak peluang kerja di bidang perhotelan, kuliner, pemandu wisata, serta produksi dan penjualan oleh-oleh lokal.
Wisata berbasis alam ini tidak hanya menawarkan pengalaman wisata, tetapi juga menekankan pentingnya edukasi lingkungan dan pelestarian alam. Selanjutnya tentu juga harus dibarengi dengan pemberdayaan masyarakat lokal, dimana nantinya masyarakat setempat terlibat langsung dalam pengelolaan kawasan geopark. Ini membuka kesempatan bagi penduduk lokal untuk berperan aktif dalam mengelola dan memanfaatkan potensi alam tanpa harus meninggalkan tradisi atau budaya mereka.
Melalui program pelatihan keterampilan, masyarakat dapat dilatih menjadi pemandu wisata, pengrajin, atau pelaku usaha di bidang pariwisata lainnya. Selanjutnya ada investasi dan infrastruktur, investasi di bidang infrastruktur pariwisata, seperti akses jalan, penginapan, dan fasilitas umum, akan meningkat. Infrastruktur yang lebih baik tentu saja akan memudahkan wisatawan untuk mengakses destinasi di Kebumen dan sekaligus membuka akses ekonomi bagi warga di pedesaan.
Dari hal-hal tersebut juga menimbulkan suatu efek domino terhadap sektor lain, yaitu UMKM. UMKM di Kebumen juga dapat merasakan manfaat dari peningkatan kunjungan wisatawan. Produk kerajinan tangan, kuliner khas, dan produk lokal lainnya bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang. Dengan pemasaran yang lebih luas dan akses langsung kepada konsumen, UMKM diharapkan mampu berkembang dan berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan.
Penetapan Geopark Kebumen sebagai UNESCO Global Geopark adalah kesempatan besar bagi Kebumen untuk bangkit dari predikat kabupaten termiskin di Jawa Tengah. Potensi pariwisata yang dimiliki dapat menjadi sumber penghasilan baru bagi masyarakat lokal, sekaligus membuka peluang untuk mengembangkan sektor-sektor ekonomi lainnya. Dengan strategi pengelolaan yang tepat, status ini bisa menjadi awal dari transformasi ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi Kebumen. Pengakuan dunia ini membawa pesan optimis bahwa Kebumen, dengan segala tantangan yang dihadapi, memiliki masa depan yang cerah jika mampu mengoptimalkan potensi alam dan budaya yang dimilikinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H