Renovasi alun-alun Kabupaten Kebumen juga merupakan upaya dari Pemerintah Kabupaten Kebumen untuk menertibkan para Pedagang Kaki Lima yang sebelumnya berjualan di area alun-alun, sebelumnya para Pedagang Kaki Lima berjualan disekitar area alun-alun dengan mendirikan tenda-tenda warung serta gerobak-gerobak dorong.
Nantinya para Pedagang Kaki Lima tersebut akan disediakan tempat khusus untuk berjualan, yaitu di bangunan Kapal Mendoan, dengan hal tersebut para pedagang tidak perlu bongkar pasang tenda ataupun mendorong gerobak lagi, dan tempat jajanan di kawasan alun-alun Kabupaten Kebumen hanya terdapat di Kapal Mendoan, serta tidak diperbolehkan di tempat selainnya. Dengan hal tersebut, terbentuklah suatu pusat kuliner, dan pusat kuliner tersebut yang sudah di atur di satu bangunan tersebut diberi nama Kapal Mendoan.
Kapal Mendoan, mendoan sendiri merupakan nama makanan yang cukup ikonik dari daerah Kebumen, dapat juga dijumpai dengan mudah di daerah Kebumen, Banyumas, Cilacap, dan daerah sekitarnya, mendoan adalah makanan sejenis gorengan yang terbuat dari tempe yang dibaluri tepung dan daun bawang lalu dimasak setengah matang. Kata mendoan sendiri berasal dari bahasa Jawa, yaitu mendo yang berarti setengah matang atau lembek. "Kapal Mendoan", mengambil kalimat "MENDOAN" yang dijadikan sebagai singkatan dari Mangan Enak Karo Dolan (Makan Enak Sambil Main).
Proyek pembangunan kapal raksasa di sudut timur Alun-alun Kebumen ini sendiri digarap oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disperindag) Kabupaten Kebumen. Bangunan yang menyerupai bentuk kapal dua lantai itu digadang-gadang akan menjadi pusat kuliner yang memuat sekitar 170 Pedagang Kaki Lima lama.
Dengan adanya Kapal Mendoan yang menjadi pusat kuliner atau satu tempat para Pedagang Kaki Lima yang sebelumnya berjualan di sekitar area alun-alun, menjadikan alun-alun Kebumen akan terlihat lebih rapih dan bersih, sehingga para pengunjung yang datang serta para pedagan yang berjualan di alun-alun Kebumen akan merasa nyaman.
Bangunan Kapal Mendoan juga dapat dijadikan sebagai spot foto estetik nan instagramable, dan menjadikannya daya tarik tersendiri sebagai ciri khas dari alun-alun Kota Kebumen. Ada juga air mancur dan gemerlap sinar lampu berwarna-warni di malam hari yang menghiasi alun-alun dan menjadikannya semakin memukau kala waktu malam datang.
Adapula area yang terdapat bentuk tulisan dengan bertuliskan "ALUN ALUN PANCASILA", yang merupakan nama baru dari alun-alun Kebumen nantinya jika telah selesai di renovasi, serta terdapat juga bentuk tulisan yang bertuliskan "KEBUMEN SEMARAK" yang merupakan motto dari Kabupaten Kebumen.
Kenapa diberi nama Alun-Alun Pancasila? Dilansir dari website Pemerintah Kabupaten Kebumen, Bupati Kebumen menjelaskan hal itu didasarkan pada sejarah di mana pada masa kemerdekaan (1945), masyarakat Kebumen tumpah ruah di Alun-alun Kebumen untuk merayakan kemerdekaan dengan membakar mobil dan barang-barang milik Belanda. Semangat inilah, tutur Bupati, yang kemudian dijadikan dasar pemberian nama Alun-alun Kebumen menjadi Alun-alun Pancasila, sekaligus pemberian nama Jalan Merdeka yang mengitari Alun-alun tersebut. Nama-nama ini menurutnya, memberikan pesan sejarah tentang persatuan dan kesatuan.