Pada jalur kanan ke utara nantinya akan melalui hutan pinus dan akan menjumpai dua pos, yaitu pos satu kenongan dan pos dua kendit, jika memilih ke kiri ke selatan, nantinya pendaki akan menjumpai dua pos, yaitu pos satu mantenan dan pos dua watu wayang. Pada pendakian ini saya memilih untuk berjalan melalui jalur yang ke kanan ke utara, setiap langkah saya susuri dengan tekad untuk sampai puncak, perjalanan saya menuju Puncak Andong hanya di temani cuaca yang bersahabat, matahari nampak menyinari perjalanan ini.
Setelah berjalan menyusuri jalur dari gerbang pendakian, saya sampai di pos satu kenongan pada pukul 07.55, saya menyempatkan waktu sejenak untuk beristirahat. Setelah dirasa cukup beristirahat di pos satu, saya melanjutkan perjalanan menuju Puncak Andong. Setelah memulai lagi pendakian dari pos satu, saya tiba di post dua kendit pada pukul 08.14, tak terlalu lama dalam beristirahat di pos, saya pun lanjut untuk berjalan.
Puncak di Pendakian Pertama
Setelah lanjut berjalan dari pos dua, jalur mulai makin naik, disinilah saya justru lebih banyak untuk berhenti dan beristirahat, di tengah jalur perjalanan di setiap tanjakan saya hampir selalu menyempatkan waktu untuk berhenti mengatur nafas yang terengah-engah, hanya berbekal air putih di tas saya beristirahat dan berhenti di tengah jalur pendakian untuk mengatur nafas yang terengah-engah dan meneguk bekal air putih.
Dengan nafas yang terengah-engah saya terus melangkah, sempat terlintas di benak untuk turun karena fisik mulai terkuras dengan bekal yang kurang dan juga karena kepala sedikit terasa pusing. Namun saya masih bertekad untuk menggapai puncak di pendakian pertama saya, terus menyusuri jalur meskipun banyak berhentinya, akhirnya pada pukul 09.42 saya sampai di Puncak Alap-Alap dengan ketinggian 1.692 Mdpl. Pendakian Gunung Andong tak hanya sampai Puncak Alap-Alap, masih ada puncak sesungguhnya yaitu Puncak Andong yang berada di ketinggian 1.726 Mdpl.
Kabut di Puncak Andong
Setelah sampai di Puncak Alap-Alap kabut turun, tak disangka selama perjalanan dari bawah sampai puncak di sinari matahari yang cerah, namun ketika di puncak kabut turun. Setelah sampai di Pucak Alap-Alap, saya lanjut menuju Puncak Andong di ketinggian 1.726 Mdpl, dari Puncak Alap-Alap menuju Puncak Andong akan melewati jalur jalan yang tak lebar, dimana di samping kanan kiri sudah jurang, jalur jalan ini di sebut Jembatan Setan.
Setelah melewati Jembatan Setan yang mana ditambah juga kabut yang turun, akhirnya sampailah di Puncak Andong, puncak gunung pertama di pendakian gunung pertama dalam hidup. Namun sayang sekali ketika di puncak kabut turun, namun tak apa juga, karena masih diberi kesempatan untuk dapat sampai ke puncak. Sejatinya pendakian gunung tak hanya soal puncak dan pemandangan indah di puncak ketika momen-momen tertentu, dimana ketika kita berjalan menyusuri jalur pun termasuk dalam bagian keseruan pendakian gunung.
Pendakian awal biasanya akan menentukan bagaimana selanjutnya, apakah kapok dan tidak akan mendaki gunung lagi, atau justru hal tersebut adalah hal yang akan menjadikan kita untuk terus bertekad melakukan pendakian. Mendaki jangan modal nekat, mendaki juga memerlukan persiapan yang baik, karena kita tidak tahu bagaimana nantinya di alam, kita juga harus punya modal tekad yang baik dan positif, karena mental juga berpengaruh dalam sebuah perjalanan mendaki gunung.