Mohon tunggu...
Akhmad Muhaimin Azzet
Akhmad Muhaimin Azzet Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, blogger, dan editor buku.

Akhmad Muhaimin Azzet, penulis buku, blogger, dan editor freelance di beberapa penerbit buku. Beberapa tulisan pernah dimuat di Republika, Koran Tempo, Suara Pembaruan, Suara Karya, Ummi, Annida, Pikiran Rakyat, Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi, Koran Merapi, Bernas, Bakti, Kuntum, Yogya Post, Solo Pos, Suara Merdeka, Wawasan, Surabaya Post, Lampung Post, Analisa, Medan Pos, Waspada, Pedoman Rakyat, dan beberapa media kalangan terbatas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesan Damai untuk Indonesia dari Dinding Jogja

5 April 2018   20:46 Diperbarui: 5 April 2018   21:34 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini, sepulang dari sebuah penerbit buku yang ada di daerah Sambilegi, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta, saya melewati sebuah daerah yang bernama Kradenan.

Saat melewati jalan kecil di tepi Selokan Mataram, saya tertarik dengan dinding perumahan yang menghadap ke tepi selokan. Di dinding-dinding tersebut ada lukisan yang menarik. Lalu, saya menepikan motor dan memotretnya satu per satu.

Ada pesan damai yang penting untuk disampaikan kepada seluruh anak bangsa di negeri tercinta ini. Berikut di antara foto yang dapat saya sampaikan kepada para sahabat melalui Kompasiana.

Indonesia terdiri dari banyak suku. Fakta ini yang membuat beberapa pengamat di luar sana pernah berpandangan pesimis kalau Indonesia bisa bersatu dan jaya. Tapi, nyatanya bangsa Indonesia bisa bersatu, bersama-sama mengusir penjajah, dan memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Bila kita rukun akan sentosa (Dokumentasi Pribadi)
Bila kita rukun akan sentosa (Dokumentasi Pribadi)
Persoalan SARA memang perlu terus untuk dijaga. Perbedaan agama, misalnya, bila tidak dijaga dengan saling toleransi, saling menghormati, tentu bisa menimbulkan konflik yang berkepanjangan. Bisa mengakibatkan pertengkaran, bahkan hingga nyawa melayang. Maka, betapa rukun itu penting, agar kita sentosa.

Para Presiden Republik Indonesia (Dokumentasi Pribadi)
Para Presiden Republik Indonesia (Dokumentasi Pribadi)
Oleh karena itu, duhai seluruh anak bangsa, melalui dinding ini juga dilukis deretan para presiden Indonesia. Dalam membangun negeri ini, termasuk melalui politik, mari kita lakukan sebagai sesama anak bangsa dengan politik yang bermartabat.

Damai itu indah (Dokumentasi Pribadi)
Damai itu indah (Dokumentasi Pribadi)
Sebab, damai itu indah. Kehidupan yang damai membuat kita bisa terus berkarya, membangun keluarga yang bahagia, bisa terus beramal baik untuk sesama, membangun bangsa dan negara.

Demikian ya, Sob, salam damai dari Jogja. Jayalah bangsaku, Indonesia tercinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun