Allah Swt. berfirman, “Dan (aku telah diperintah), ‘Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik.” (QS. Yunus [10]: 105) Menghadapkan wajah kepada agama atau ketika melakukan segala sesuatu di dalam beragama harus dilakukan dengan tulus dan ikhlas karena Allah Swt. semata. Melakukan ibadah karena Allah Swt. ini berarti tidak merusaknya dengan kesyirikan. Melakukan kesyirikan berarti melakukan ibadah dengan menyekutukan Allah Swt.; tidak karena Allah semata; masih ada yang selain Allah yang menjadi tujuan dari ibadahnya. Sungguh, menyekutukan Allah Swt. adalah termasuk dosa yang besar dan benar-benar merupakan kezaliman yang besar. Allah Swt. berfirman: “...Barangsiapa yang menyekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. an-Nisâ [4]: 48) “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya, ‘Hai anakku, janganlah kamu menyekutukan Allah, sesungguhnya menyekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman [31]: 13) Al-Faqîr ilâ Rahmatillâh, Akhmad Muhaimin Azzet
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H