aku mencari serpihan manusiaku yang hilang
di antara tumpukan batu, betapa telah pecah
oleh panas matahari dan kota yang kian renta
pohon rindang tidak lagi tumbuh di tubuhku
apalagi hamparan rumput yang menghijau
dari ujung kaki hingga kepala hanyalah batu
lalu di manakah manusiaku, hilang ke mana
yang pernah lahir oleh kasih seorang ibu
kubongkar-bongkar, melulu tumpukan batu
Azzet tercenung di sudut Ramadhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H