PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Manajemen (HIMAMA) merupakan program pemberdayaan dari Kemdikbudristek. Peserta dari program ini merupakan organisasi ataupun lembaga yang ada di tingkat universitas hingga tingkat program studi.Â
Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (Tahun 2024, tim HIMAMA dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan program pemberdayaan bersama 15 Ormawa lainnya. PPK Ormawa HIMAMA sendiri menjadikan Desa Kelor, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai desa binaan dalam program ini.
Dengan basic jurusan manajemen bisnis, tim PPK Ormawa HIMAMA mengambil topik Desa Wirausaha. Dalam programnya, meraka mengembangkan produk-produk UMKM dan calon UMKM dengan memanfaatkan kelor menjadi produk yang bernilai jual. Dimana pada rencananya produk yang akan dikembangkan berupa teh kelor, mie kelor, frozen food kelor, batik kelor, dan moringa powder.Â
Semua produk yang akan dikembangkan berbahan campuran kelor. Dengan adanya program pemanfaatan kelor dan untuk menjaga stok kelor, tim PPK Ormawa HIMAMA menginisiasi program Gerakan Kelorisasi dengan mengajak KWT Srikandi Desa Kelor yang telah dilaksanakan pada Selasa, 9 Juli 2024.Â
Program gerakan kelorisasi merupakan gerakan menanam bersama tanaman kelor di lahan yang telah disediakan oleh Pemerintah Desa Kelor dalam program yang telah dilaksanakan. Di mana program yang dilaksanakan juga sejalan dengan program kerja dari Pemerintah Desa Kelor yang berkeinginan menjadikan kelor sebagai icon dari Desa Kelor itu sendiri. Sehingga program yang diinisiasi oleh tim PPK Ormawa HIMAMA sejalan dengan program Pemerintah Desa Kelor.
"Program ini sesuai dengan program pemerintah Desa Kelor, kami mendukung program ini yang dilakukan oleh mahasiswa UMY dalam mengembangkan ide-ide nya di Desa Kelor," Suratman, Kepala Desa Kelor.
Tanaman kelor memang salah satu jenis tanaman yang cocok ditanam pada daerah yang kering, di mana wilayah Gunungkidul sendiri merupakan wilayah dengan batuan karst yang cukup luas sehingga tanaman kelor sangat cocok ditanam di wilayah tersebut. Pada program ini, tanaman kelor yang ditanam bersama sejumlah 700 bibit. Harapannya dengan 700 bibit tersebut dapat mencukupi kebutuhan UMKM kelor di masa yang akan datang.
"Tumbuhan kelor ini sangat mudah ditanam, tidak perlu perawatan khusus," ujar Wanti, anggota KWT Srikandi.
Dengan adanya kegiatan pemberdayaan dari tim PPK Ormawa, semoga dapat membantu peningkatan perekonomian warga Desa Kelor. Selain itu juga dapat menjadikan kelor sebagai icon dari Desa Kelor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H