I. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin diperoleh dari praktikum “Analisis Data Kebencanaan di Kabupaten Bengkalis” adalah:
- Mengetahui bencana yang sering terjadi di Kabupaten Bengkalis dalam 5 tahun terakhir, dan
- Mengetahui penyebab terjadinya bencana tersebut.
II. Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum “Analisis Data Kebencanaan di Kabupaten Bengkalis” adalah:
Bahan:
- Data bencana yang dipublikasi oleh BPBD Kabupaten Bengkalis
Alat:
- Laptop, dan
- Microsoft Excel
III. Cara Kerja
Langkah kerja dalam praktikum “Analisis Data Kebencanaan di Kabupaten Bengkalis” adalah:
- Mencari data kebencanaan melalui website BPBD Kabupaten Bengkulu,
- Masuk ke website BPBD Kabupaten Bengkulu,
- Memilih rentang waktu bencana berdasarka tahun,
- Mengumpukan data bencana dalam 5 tahun terakhir dari tahun 2017 sampai 2021,
- Mengolah data tersebut di Microsoft Excel untuk membuat 2 grafik data bencana,
- Menghasilkan Grafik jumlah bencana, dan
- Jenis bencana dalam 5 tahun terakhir.
IV. DASAR TEORI
Bencana alam merupakan serangkaian kejadian atau peristiwa yang rawan terjadi di Indonesia. Secara geografis Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng tektonik yaitu; Lempeng Eurasia, IndoAustralia, dan Samudera Pasifik. Pertemuan dari ketiga lempeng tersebut membuat Indonesia sebagai negara yang rawan terjadi bencana terutama gempa bumi dan gunung api (Fitriana 2021). Bencana yang terjadi di Indonesia sebagian besar berkaitan dengan proses geologi seperti gempa bumi dan aktivitas gunung berapi, dan juga proses hidrometeorologi (hydrometeorological) seperti kekeringan, kebakaran, longsor, abrasi,erosi, angin topan, banjir, dan lain sebagainya.
Secara umum faktor penyebab terjadinya bencana adalah disebabkan oleh interaksi antara ancaman (hazard) dan kerentanan (vulnerability). Ancaman bencana menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 adalah suatu kejadian atau peristiwa yang bisa menimbulkan bencana (Indonesia 2007). Kerentanan merupakan dampak atau risiko dari bencana yang terjadi berdasarkan kondisi atau karakteristik biologis, geografis, sosial, ekonomi, politik, budaya dan teknologi suatu masyarakat di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan masyarakat untuk mencegah, meredam, mencapai kesiapan, dan menanggapi dampak bahaya tersebut.
Dalam rangkaian kejadian bencana manusia juga berperan dalam proses terjadinya seperti kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Bengkalis, Riau. Bencana kebakaran hutan dan lahan sudah menjadi bencana tahunan. Biasanya kebakaran hutan ini terjadi akibat musim kemarau panjang di berbagai wilayah. Namun kebakaran hutan dibeberapa wilayah terjadi akibat ulah manusia yang sengaja membakar lahan dan berakibat fatal (Zulkifli, Ismail & Kamarubayan 2017). Pembakaran hutan tersebut sengaja dilakukan dengan tujuan untuk membangun permukiman dan memperluas area perkebunan, seperti perkebunan sawit dan karet.
V. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN
Indonesia sebagai negara yang dilintasi oleh garis khatulistiwa menyimpan banyak potensi sumberdaya alam. Namun, di balik semua potensi tersebut Indonesia merupakan negara yang rawan terjadi bencana alam karena berada pada kawasan cincin api (Ring of Fire). Bencana merupakan suatu rangkaian kejadian atau peristiwa yang disebabkan oleh faktor alam, non-alam, dan manusia yang dapat berdampak terhadap segala kehidupan dan penghidupan yang ada di muka bumi (Purwoko, Sunarko & Putro 2015).
Pada umumnya, bencana alam diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu bencana alam geologi, bencana alam, meteorologi, dan bencana alam ekstra-terestial. Bencana alam geologi adalah jenis bencana yang sumber terjadinya berasa dari permukaan bumi seperti, gunung meletus, gempa bumi dan tsunami. Bencana meteorologi / hidrometeorologi merupakan bencana alam yang berhubungan dengan iklim. Bencana alam ini umumnya tidak terjadi pada suatu tempat yang khusus. Bencana alam meteorologis paling banyak terjadi diseluruh dunia seperti banjir dan kekeringan. Bencana alam ekstra-terestial merupakan bencana alam yang terjadi di luar angkasa. Bencana dari luar angkasa adalah datangnya berbagai benda langit seperti asteroid atau gangguan badai matahari.
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa kebakaran hutan dan lahan adalah bencana yang sering terjadi di Kabupaten Bengkalis. Bencana alam selain terjadi karena faktor alami dari alam itu sendiri faktor dari aktifitas manusia juga turut memberikan berkontribusi. Aktifitas manusia yang turun berperan dalam proses terjadinya bencana alam seperti penebangan hutan, pembakaran hutan dan lahan. Pada bencana kebakaran hutan dan lahan aktifitas manusia merupakan faktor utama penyebab terjadinya.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Bengkalis, kebakaran hutan dan lahan tersebut disebabkan oleh aktifitas manusia yang secara sengaja membakar hutan dan lahan sebagai salah satu alternatif dalam membuka kawasan hutan atau lahan untuk keperluan pertanian dan perkebunan. Kebakaraan hutan dan lahan dapat menyebabkan hilangnya ekosistem hutan yang merupakan habitat alami bagi hewan dan tumbuhan. Dampak lain dari kebakaran hutan adalah kekeringan ketika musim kemarau serta tanah longsor dan banjir ketika musim hujan.
Data kebencanaan yang digunakan dalam laporan praktikum ini berasal dari data yang dipublikasikan oleh BPBD Kabupaten Bengkalis, hal tersebut disebabkan karena tidak tersedianya data pada BPS Kabupaten Bengkalis. Berdasarkan grafik yang di atas dapat dilihat bahwa jumlah bencana yang terjadi di Kabupaten Bengkalis dalam rentang waktu 5 tahun bersifat fluktuatif.
VI. Kesimpulan
Bencana merupakan kejadian atau peristiwa yang membawa kerusakan yang berdampak terhadap lingkungan dan manusia. Bencana dapat disebabkan oleh faktor alam, non-alam dan aktifitas manusia. Pada Kabupaten Bengkalis bencana kebakaran hutan dan lahan merupakan bencana yang rutin terjadi setiap tahun. Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kabupaten Bengkalis secara garis besar disebabkan oleh aktifitas manusia seperti membuka ladang pertanian dan perkebunan, serta perluasan kawasan permukiman. Kerusakan pada ekosistem hutan sebagai akibat dari kebakaran dapat mengganggu keseimbangan kehidupan hewan dan tumbuhan. Gundulnya hutan akibat kebakaran juga dapat menyebabkan kekeringan di wilayah hulu ketika musim kemarau dan meningkatkan resiko banjir pada wilayah hilir sungai. Kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Bengkalis harus segera di atasi karena lebih banyak kerugian yang di hasilkan dibandingkan manfaat yang di dapat baik secara materil maupun non-materil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H