Mohon tunggu...
Akhmad NabilArifin
Akhmad NabilArifin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat

Alhamdulillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Lahan Basah di Kalimantan Selatan

16 November 2022   16:14 Diperbarui: 16 November 2022   16:23 1595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap tanggal 2 Februari, diperingati sebagai hari Lahan Basah sedunia. Peringatan ini memiliki sejarah yang panjang, yakni dengan diadakannya konvesi internasional pada tanggal 2 februari 1971 di Kota Ramsar Iran. Konvensi ini akhirnya dikenal sebagai Konvensi Ramsar. Menurut Konvensi Ramsar, lahan basah memiliki definisi yang sangat luas, yakni daerah-daerah seperti rawa, payau, lahan gambut, dan perairan (alami atau buatan) dengan air yang tergenang atau mengalir, baik tawar payau atau asin, termasuk wilayah perairan laut yang kedalamannya tidak lebih dari 6 meter pada saat air surut. 

Kalimantan Selatan merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang memiliki hamparan lahan basah yang cukup luas. Menurut Pusat Pengembangan Infrastruktur Informasi Geospasial Universitas Lambung Mangkurat, total luasan lahan basah di Kalimantan Selatan adalah sekitar 1.194.471,98 hektare, atau sekitar 32,39 persen dari total lua daratan di Kalimantan Selatan. Penghitungan ini didasarkan atas metode Global Wetlands Version 3. Melihat perkiraan luasan lahan basah di Kalimantan Selatan, hampir sepertiga daratan di Kalimantan Selatan merupakan lahan basah. Potensi ini merupakan suatu kekayaan alam yang harus dikelola dengan baik. 

Salah satu pengembangan lahan basah di bumi Lambung Mangkurat yang terus dilakukan turun temurun adalah kegiatan pertanian. Pertanian memang menjadi lapangan usaha yang sangat ideal dilakukan di area lahan basah. Tidak heran, sektor pertanian di Kalimantan selatan menjadi salah satu penyumbang perekonomian di Kalimantan Selatan. Pada tahun 2020, sektor Pertanian, kehutanan dan Perikanan menyumbang 14,39 persen PDRB Provinsi Kalimantan Selatan, dan berada diposisi kedua setelah Sektor Pertambangan dan Penggalian yang berjaya menyumbang 18,29 persen PDRB Provinsi Kalimantan Selatan. Informasi ini mengindikasikan bahwa keberadaan lahan basah di kalimantan Selatan benar-benar bisa dimanfaatkan untuk kegiatan yang dapat membangun roda perekonomian wilayah, yakni kegiatan pertanian. Selain kegiatan pertanian, lahan basah di Kalimantan Selatan juga dimanfaatkan untuk membangun perumahan atau komplek, tempat wisaat dan penelitian.

1. AMD Permai

  • Foto tersebut di ambil di komplek perumahan AMD Permai. Komplek tersebut cukup ramai penduduk dari berbagai lapisan yang ada di masyarakat. Selain itu juga, dengan ramainya jumlah penduduk di komplek tersebut manciptakan lapangan pekerjaan baik untuk mereka yang berdomisili di komplek tersebut seperti para pemilik properti yang membangun ruko dan orang yang tidak berdomisili di komplek tersebut seperti paman pentol dan penjual es dawet. Yang dimana dengan keberadaan komplek tidak hanya menguntungkan pengembang properti tapi juga masyarakan yang memilih untuk tinggal di komplek tersebut selain dapat membeli rumah dengan harga yang yang terjangkau.

2. Waduk Riam Kanan

Dokpri
Dokpri

Waduk Riam Kanan merupakan salah satu wisata alam yang menyuguhkan pemandangan memesona. Selain berfungsi sebagai penampung air, keindahan alam di sekitar waduk mampu menarik perhatian pengunjung untuk sekedar bersantai atau berakhir pekan. Tujuan utama pembuatan waduk awalnya untuk membangun PLTA untuk menerangi wilayah Banjarmasin dan sekitarnya. Namun seiring berjalannya waktu, waduk ini digunakan sebagai objek wisata yang menarik berbagai pengunjung. Baik itu wisatawan lokal maupun luar daerah Kalimantan Selatan. waduk ini memiliki keindahan bentang alam yang menarik dengan panorama menawan. Pemandangan yang disuguhkan yaitu danau, lembah, hingga bukit yang ada di sekelilingnya. Tidak hanya itu saja, terdapat Pegunungan Meratus yang indah dan hijau mengelilingi waduk tersebut. Lebih tepatnya, lokasi Waduk Riam Kanan berada di kawasan cagar alam. Sehingga, pesona alam yang memukau dijamin akan membuat Anda betah berlama lama di lokasi waduk ini. Udara yang masih sangat bersih dan sejuk jauh dari hiruk pikuk perkotaan akan menghadirkan suasana yang berbeda. 

3. Bukit Batu

Dokpri
Dokpri

Wisata Bukit Batu yang terletak di kawasan waduk Riam Kanan itu menjadi salah satu destinasi wisata alam yang menawarkan pemandangan Pegunungan Meratus dan waduk Riam Kanan serta memiliki fasilitas umum mushola yang ramai di kunjungi wisatawan lokal. Bahkan dari Wisata Bukit Batu, kita bisa melihat dengan jelas beberapa puncak gunung dengan ketinggian lebih dari 1.000 Mdpl seperti Gunung Kahung yang menjadi pembatas Kabupaten Banjar dengan Kabupaten Tanah Bumbu.

4. Sungai Alalak

Dokpri
Dokpri

Ada sekitar 170 buah sungai di Banjarmasin, di antaranya sungai Alalak yang membelah Kota Banjarmasin. Sungai ini juga belakangan menjadi sangat terkenal karena ada aktivitas Pasar Terapung Kuin Alalak dan jembatan Sei Alalak yang megah dan ikonik. Keduanya kini menjadi destinasi wisata menarik di Banjarmasin.

5. Hutan Percontohan Lahan Basah ULM

Dokpri
Dokpri

Gambar tersebut merupakan hutan percontohan lahan basah yang ada di Universitas Lambung Mangkurat. Universitas Lambung Mangkurat (ULM) sebagai Universitas tertua di Kalimantan terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman, apalagi ULM akan menjadi pusat pengembangan lahan basah dunia. Sesuai Rencana Strategis ULM tahap empat bahwa pada Tahun 2023 sampai dengan Tahun 2027 ULM akan menjadi Pusat Pengembangan Lahan Basah Dunia, tentunya untuk ini ULM dari sekarang terus mempersiapkan dengan berbagaiupaya, diantanranya menyediakan anggaran yang cukup besar untuk program Dosen wajib meneliti dengan prioritas penelitian yang berhubungan dengan lingkungan Lahan Basah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun