Mohon tunggu...
Yes Of Course
Yes Of Course Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pura pura jadi orang

yes of course

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Berbagai Macam Tradisi Menyambut Bulan Ramadhan dan di Bulan Ramadhan di Kendal

1 April 2022   10:10 Diperbarui: 1 April 2022   10:22 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesampainya di bukit Jabal, gunungan kemudian menjadi rebutan warga yang sudah berkumpul.

Tidak hanya Sumpil yang menjadi rebutan warga, kembang manggar yang berisi uang juga menjadi rebutan.

Warga rela saling dorong dan berebut Sumpil yang sudah dikemas dalam wadah plastik ini untuk mendapatkan keberkahan. Warga yang rela berebut gunungan Sumpil ini mengaku makanan khas ini jarang sekali ditemukan.

"Harapannya mendapat keberkahan sesuai dengan simbol dan makna yang terkandung dalam makanan khas Kaliwungu ini," ujar Siska warga Kaliwungu.

Tradisi Gerebek Sumpil dengan kirab gunungan berisi makanan khas Kaliwungu mengandung filosofi keberkahan manusia dalam menjalani hidup harus seimbang.

"Gunungan ini sengaja diperebutkan warga sebagai bentuk keberkahan dan saling berbagi sesama manusia. Sumpil sendiri mengandung makna menyerahkan diri kepada sang pencipta dengan ikhlas," jelas Zaenal Arifin, pengurus makam Eyang Pakuwaja.

Dikatakan, sumpil yang dibungkus dari daun bambu

mempunyai makna agar manusia bisa berguna seperti bambu yang setiap bagiannya bermanfaat.

"Sumpil yang berbentuk segitiga mengandung makna manusia harus menjalin hubungan dengan sang pencipta dengan sesama manusia dan benda lain ciptaan tuhan," imbuhnya.

Selain menggelar Gerebek Sumpil juga digelar pengajian dalam rangka haul dan ruwahan masal di makam Wali Hasan Abdullah atau Eyang Pakuwaja.

Tambahan Dari beberapa sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun