Kematian Neil menjadi puncak dari betapa tidak berdayanya suatu perubahan revolusioner, bahkan oleh anak muda sekalipun, terhadap sebuah sistem yang telah mapan dan mengakar kuat. Hal ini tentu tidak semata-mata mencerminkan hal di dunia nyata sebagaimana sifat refleksi dan representasi dari karya sastra, perubahan yang melahirkan kemerdekaan Indonesia tahun 1945 dan reformasi 1998 adalah contoh gerakan revolusioner yang berhasil merobohkan sistem yang mapan dan mengakar kuat.
Aktivitas bersastra memiliki rambu-rambu tertentu, perubahan revolusioner terhadap rambu tersebut bisa berhasil bisa juga gagal. Tinggal kita yang apakah mau mengikuti rambu tersebut atau tidak, tetap menekuni aktivitas bersastra atau tidak, mengejar impian atau tidak. Terserah kita.
Sekian
Ari AJ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H