Mohon tunggu...
Akhmad Arief Fauzan
Akhmad Arief Fauzan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN sunan Kalijaga Yogyakarta (20107030038)

Mahasiswa UIN sunan Kalijaga Yogyakarta (20107030038)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Orang Tua, Peran Sukses Pembelajaran Online

30 Juni 2021   21:41 Diperbarui: 30 Juni 2021   22:02 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2020 lalu tepat bulan maret menimbulkan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya sampai dengan sekarang yang masi angka di di Indonesia sendiri makin meningkat. Hal ini membuat semua nya menjadi berubah sangat drastic dari sector Pendidikan menjadi belajar di rumah denga media pembelajaran jarak jauh. Transisi dari kurikulum di dalam kelas ke pendidikan berbasis Zoom atau platform digital juga dapat membawa kesenjangan komunikasi antara guru dan orang tua.

Kami memiliki guru yang lebih tua atau belum tentu paham teknologi yang harus belajar cara [menggunakan] Zoom dan membuat presentasi atau aktivitas interaktif untuk siswa, kata ibu sriantini guru kelas A SDn 1 panguragan wetan. "Bersabarlah kami pun baru pertama kali menggunakan media sperti zoom ataupun platfrom lainnya. Dengan ini untuk agar semuanya berjalan Bersama hal ini membuat trik  bekerja sama, kami akan memanfaatkan situasi ini sebaik mungkin dan mendorongnya dengan hasil terbaik untuk siswa kami."

Tahun ajaran baru sudah berlangsung, dan sekolah-sekolah diposisikan untuk melanjutkan pembelajaran jarak jauh pada 2021. Berikut adalah beberapa tips dari guru tentang bagaimana sukses belajar jarak jauh dengan memanfaatkan situasi pandemi ini : 

- Peran orang tua terhadap anak 

Meskipun kami secara fisik jauh, itu tidak berarti bahwa kami harus terputus secara sosial, hal ini ketika guru hanya mengasih tugas kepada siswa maka peran Orang tua dapat secara efektif memulai percakapan tentang pembelajaran anak mereka dengan terlebih dahulu menyapa pendidik dengan hormat setelah mengambil hati nya langsung untuk menanyakan tugas -- tugas nya dan mengajarinya. Kalo belum mengenali gurunya lebih baik kenal dulu

Jika Anda belum memperkenalkan diri kepada guru baru atau guru lama anak Anda, hubungi mereka untuk melakukannya. Ini dapat dilakukan dengan pesan email sederhana, seperti "Hai, ibu ketrin, saya ibu nike dan saya berharap dapat bekerja sama untuk membantu menyukseskan tahun ajaran ini.

Saat menghubungi seorang guru sepanjang tahun ajaran, ingatlah bahwa para guru mengalami banyak pergumulan yang sama seperti Anda. Mereka mungkin memiliki anak mereka sendiri yang belajar jarak jauh di rumah saat mereka mengajar anak Anda dari jarak jauh.

Sadarilah bahwa komunikasi Anda berempati, dan jangan melanggar batas-batas pribadi mereka. Alih-alih mengatakan, "Anda tidak meluangkan waktu untuk berbicara dengan saya tentang pelajaran Sean! Saya perlu menghubungi Anda secepatnya, alternatifnya mungkin terlihat seperti

- Ajukan pertanyaan berorientasi solusi

Orang tua tidak boleh sungkang -sungkan untuk kerja penuh mungkin kesulitan mengelola pembelajaran anak mereka. Jika anak Anda tidak memahami pelajaran atau konsep, pertimbangkan untuk berfokus pada solusi daripada kegagalan yang dirasakan.

Bagaimana saya dapat mendukung pertumbuhan membaca anak saya di rumah?' atau 'Apa yang dapat kami lakukan untuk membantu putra kami merasa lebih percaya diri dalam matematika?' orang tua menunjukkan keterbukaan mereka dengan guru anak mereka untuk sepenuhnya mendukung pertumbuhan anak".

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua sebelum rapat : 

- Jadilah fleksibel dan transparan

Seiring perkembangan baru dengan pembelajaran jarak jauh terungkap, tetap fleksibel dan transparan adalah penting dalam tetap terhubung dengan guru. Kareana hal ini yang di takut kan adalah mis komunukasi dalam pembelaran pernah di suatu ketika pak Ridwan mengalami masalah penjadwalan, pembatalan menit terakhir, dan tanggapan tertunda dari orang tua selama pembelajaran jarak jauh.

jamal selalu meminta orang tua untuk ketersediaan mereka untuk satu atau dua minggu mendatang. "Dengan begitu jika opsi A tidak berhasil, saya sudah tahu hari lain mana yang akan berhasil," kata jamal. "Fleksibilitas sangat penting sekarang dan saya pikir yang terbaik adalah memiliki banyak opsi."

Proses mungkin berubah dan jadwal mungkin berubah, jadi bagikan jadwal Anda dengan guru anak Anda untuk meminimalkan penjadwalan bolak-balik. Fleksibilitas dan pemahaman yang meningkat juga berlaku untuk jadwal guru. Jika guru anak Anda menetapkan jam kerja yang tersedia untuk hari kerja hanya dari pukul 8 pagi hingga 7 malam, hormati batasan mereka dan tetapkan harapan Anda sesuai dengan itu.

Ingatlah bahwa guru ingin mendukung Anda dalam membantu keberhasilan sarjana Anda. Sangat mudah untuk melupakan bahwa mengambil seluruh kelas online adalah tugas monumental yang sering kurang dihargai.

Mengakui bahwa pembelajaran virtual juga terasa "terputus" bagi para pendidik. Memiliki rasa saling menghormati dan pengertian satu sama lain itu sangat besar," kata Taylor. "Satu email yang muncul di benak adalah orang tua yang fokus pada hal positif. Dia harus sarapan dengan muridnya, dia harus melihat mereka belajar, mereka pergi keluar dan berjalan-jalan bersama, dan dia berkata, 'terima kasih telah mendukung anak-anak saya selama waktu yang sangat gila ini' --- dan itu menyentuh aku sampai meneteskan air mata

Hal ini emang diakui semua seluruh dunia bahwa pendemi seperti ini tidak dipungkiri dan tidak bisa dihindari mau gimana lagi mau tidak mau tidak harus mau gimana dan Mengakui tantangan yang dihadapi bersabar dengan mereka selama proses berjalan jauh dalam mengembangkan dialog kolaboratif dan bermakna. 

Kita sebagai manusia harus menerima hal ini tidak bisa dipungkiri apapun yang terjadi dalam belajar jarak jauh atau biasa orang lain katakan online. Tetap bersykur berjaln dengan covid 19 bersama hidup dengan baru memakai masker dan tetap selalu dalam ikut prokes 5 m, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun