Sebuah perjalan hidup yang pasti pernah kita alami  adalah keberhasilan dan kegagalan , terkadang kita akan bersemangat sekali ketika kita mendapati hasil yang sesuai apa yang kita harapkan. kegembiraan yang sangat amat bahkan membuat kita mengeluarkan air mata  dikarenakan sangking bahagianya sepertinya halnya moment ketika sedang malaksanakan Ujian atau Sidang skripsi , atau ketika kita diterima bekerja disalah satu perusahaan terkemuka  atau ketika sedang menang tender dengan nilai kontrak yang panjang, tak jarang kita sampai mentraktir teman-teman di kantor untuk ikut merayakan keberhasilan tersebut.  Nah bagaimana kah ketika kita medapati kegagalan baik dalam tender pekerjaan atau kita gagal interview di perusahaan sehingga kita tetap dapat bisa mengambil pelajaran tanpa dengan rasa kecewa berlebih,  bisakah kita merakyakan kegagalan tersebut???
Banyak diantara kita ketika mengalami kegagalan menjadi frustasi dan sedih serta murung  bahkan sampai kita takut untuk keluar rumah dan merasa kecil hati,  hal ini akan semakin di perparah dengan tekanan dari lingkungan keluarga  yang kadang ikut memperburuk keadaan. seperti contoh- contoh yang saya sebutkan diatas  dan masih banyak lagi . Yup kita harus mulai adil dengan di sendiri . Kenapa kita harus adil dengan diri kita ? bukankah Berhasil dan Gagal adalah sama sama hasil  kebanyakan dari kita hanya memandang keberhasilan lah sebagai hasil itu sendiri , padahal gagal itu sendiri adalah hasil dari apa yang sudah kita upayakan  bagai mana kita bisa gagal pastinya  ada beberapa hal yang menyebabkan  mulai dari tidak serius dalam menjalankan kegiatan tersebut atau sengah-setengah ,  kurang nya persiapan, kurang pengetahuan  dan lain-lain. Bahkan kita pun dapat mengetahui hasil apa yang kita dapatkan dengan melihat kebelakang tentang persiapan yang kita lakukan.Â
Jadi mulai lah untuk merayakan hasil gagal/ kegagalan dengan teman-temanmu atau dengan keluarga mu dengan cara mentraktir kopi atau makan siang di kantin kantor atau di cafe yang menurut mu nyaman. Mulailah bercerita ketika teman-teman atau keluarga sudah ngumpul  bahwa kita habis gagal dalam menjalankan sesuatu mengakui kita gagal itu adalah sebuah getlmen namun tetap harus di berusaha untuk melakukan perbaikan dan mencobanya sekali lagi. Pasti teman-teman mu ada yang menanyakan kenapa gagal  dan lain sebaginya, dengan kita menceritkan kegagalan tersebut pikiran kita akan mulai lebih enteng dengan menerima berbagai pandangan dan teman dan keluarga sehingga kita dapat mendapat ide atau gagasan baru untuk kedepannya agar kegagalan yang sama tidak terulang. dan  kesedihan itu akan berangsur-angsur berkurang dan kita kembali bersemangat dalam menjalani hari hari dalam kehidupan kita.
Memang terasa Asing bagi beberapa orang dengan kalimat merayakan kegagalan padahal menurut saya adalah bentuk rasa Syukur kita atas apa yang telah terjadi atau atas apa yang kita putuskan, jadi  tidak ada salahnya kita berbagi cerita tentang  bagaimana kita gagal alih alih kita bercerita sebetulnya kita sedang mencari solusi dan ketenangan hati kita.
Penulis menuliskan cerita ini berdasarkan pengalaman penulis dan juga atas dasar pengalaman di tempat kerja yang sebelumnya semoga tulisan ini memberikan manfaat dan kita bisa bersyukur atas apapun yang kita alami dan selalu menatap masa depan dengan lebih baik lagi .Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H