Mohon tunggu...
Akhmad Solikhin
Akhmad Solikhin Mohon Tunggu... Lainnya - Biotechnologist

Ayo Melek Sains

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Ada Kusta di antara Kita

23 Juni 2024   11:41 Diperbarui: 23 Juni 2024   12:04 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun semua itu akan menjadi potensi penularan yang rendah hingga tidak akan terjadi penularan jika pendirita mau segera berobat dan tidak menutupi penyakitnya. Keterbukaan dari penderita dan dukungan dari keluarga serta orang lain menjadi penting dalam upaya memutus rantai penyakit kusta di Indonesia.

"Jangan (lagi) ada kusta di antara kita" cocok menjadi slogan menuju eliminasi kusta di Indonesia. Slogan ini bukanlah hal yang mustahil untuk dicapai. Intervensi medis memang penting namun mengahapus stigma kusta harus menjadi prioritas.

Sekali lagi yang ditolak itu stigma dari kusta dan bukan penderitanya. OYPMK memiliki hak yang sama dengan orang sehat lainnya. Hak untuk tidak dikucilkan, tidak didiskriminasikan dan mendapat edukasi yang benar terkait kusta.

Dibutuhkan kerja sama yang erat antara penderita kusta, keluarganya, masyarakat, petugas kesehatan dan pemerintah guna mengahapus stigma kusta dan mencapai eliminasi kusta di Indonesia.

***

Lamaran Galih diterima oleh keluarga Ratna. Status OYPMK orang tua Galih dipahami betul oleh keluarga Ratna dan tidak menjadi alasan untuk menolak lamaran tersebut. 

Dengan komunikasi yang baik, ternyata orang tua Galih sudah dalam keadaan sembuh karena menjalani pengobatan. Galih dan Ratna menikah dan hidup bahagia. 

Di sisi lain, Setelah mengetahui menderita kusta Rini langsung melaporkan kondisi tersebut ke pihak sekolah. Rini izin untuk segera menjalani pengobatan di fasilitas kesesehatan terdekat yang biayanya ditanggung pemerintah. 

Teman-teman sekolah menjenguk Rini di rumahnya. Semua telah paham bahwa kusta tidak akan semudah itu menular dengan hanya menjenguk teman kelas yang sedang sakit. Dukungan dari teman-teman kelas membuat Rina semakin percaya diri untuk dapat sembuh kembali seperti sedia kala. 

Begitulah 2 kisah bahagia berlanjut ketika kusta sudah tidak lagi menjadi stigma buruk di masyarakat Indonesia. Semoga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun