Mohon tunggu...
Akhmad Solikhin
Akhmad Solikhin Mohon Tunggu... Lainnya - Biotechnologist

Ayo Melek Sains

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tahun Baru Kesadaran Baru

2 Januari 2024   00:15 Diperbarui: 2 Januari 2024   08:20 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perayaan detik-detik pergantian tahun, baru saja berlalu. Saya menikmatinya sambil menulis di rumah saja. Seperti biasa suara kembang api yang mengangkasa menemani tengah malam di penghujung tahun sekaligus menyambut tahun baru.

Selamat datang 2024, "Assalamualaikum". Riuh dan meriah di beberapa jalanan kota yang merayakannya. Termasuk di Ibu kota Jakarta. Katanya sih, "Biar kayak kota-kota besar lainnya".

Setelah begitu senang dan gembiranya, mereka pulang begitu saja. Seakan bisa say goodby pada setiap masalah yang dibuat di tahun lalu.

Yang berhutang kepada teman tetap harus dilunasi. Kredit rumah atau mobil baru tetap harus dicicil dan tidak akan lunas begitu saja usai tahun berganti.

Tahun baru harusnya disambut dengan kesadaran baru. Namun, ini tahun baru masih saja tidak sadar diri. Sebanyak 130 ton sampah dihasilkan pasca perayaan tahun baru di Jakarta.


Lalu dengan santainya ada yang berucap, "Hei Bung, itu kan sudah ada pasukan oranye dari dinas lingkungan hidup. Mereka kan di gaji untuk membersihkan sampah."

Jika semua masyarakat kita semua berpikirnya seperti yang berucap di atas, maka Indonesia Emas 2045 adalah mimpi semata.

Indonesia emas 2045 akan sulit dicapai, jika setiap mengawali tahun orang-orang tidak memiliki kesadaran dan kepedulian membuang sampah pada tempatnya. Meski orang tersebut orang cerdas dan punya banyak potensi.

Hal semacam ini sepertinya menjadi tradisi. Saya temui juga ketika saya lari jam 5 pagi di sekitar jalanan Pasar Minggu. Ketika berlari, selalu saja saya temui sampah yang dibuang seenaknya oleh orang di titik-titik tertentu jalanan tersebut.

Orang ini pasti berpikiran jika setiap pagi akan ada pasukan oranye yang membereskannya. Maka dengan santai dan ringan tangan mereka membuang sampah di pinggiran jalan.

Nyatanya memang setiap saya lari jam 5 pagi, saya menemui pasukan oranye yang sudah mulai membersihkan pinggiran jalanan ibu kota.

Saya temui pasukan oranye dengan truk memunguti sampah yang dibuang sembarang oleh orang tidak bertanggung jawab tadi. Bisa saya pastikan aktivitas tersebut terjadi berulang setiap hari.

Di tempat lain juga saya temui aktivitas menyebalkan seperti kasus di jalan Pasar Minggu. Tepatnya di jembatan gantung Condet-Pasar Minggu. Sampah yang dibungkus dalam kantung hitam sering bertebaran di area jembatan tersebut.

Bahkan, bukan tidak mungkin banyak pula warga yang membuang kantung sampahnya di kali Ciliwung. Mereka berkendara melewati jembatan tersebut sambil membawa kantung berisi sampah. Biasanya kantung sampah tersebut di buang saat waktu sepi di malam hari atau di pagi hari.

Itu hanya contoh di 2 lokasi yang masih ada tradisi bodoh membuang sampah tidak pada tempatnya dengan alasan akan ada yang bertanggung jawab untuk membersihkannya. Di lokasi lain, baik di Jakarta maupun di luar Jakarta, anda sudah pasti bisa menduganya.

Tahun baru harusnya dibarengi dengan kesadaran baru. Yang ini, malah tahun baru ya tetap lanjutin kebodohan tahun lalu.

Mari bersama membangun tradisi atau kebiasaan membuang sampah pada tempatnya. Sampah yang kita hasilkan adalah tanggung jawab kita. Jangan dengan mudahnya berkata ada yang bertugas membersihkannya.

Mari sambut tahun baru dengan kesadaran baru. Bukan tahun baru lanjut kebodohan tahun lalu, apalagi tahun baru dengan kebodohan baru.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun