Orang ini pasti berpikiran jika setiap pagi akan ada pasukan oranye yang membereskannya. Maka dengan santai dan ringan tangan mereka membuang sampah di pinggiran jalan.
Nyatanya memang setiap saya lari jam 5 pagi, saya menemui pasukan oranye yang sudah mulai membersihkan pinggiran jalanan ibu kota.
Saya temui pasukan oranye dengan truk memunguti sampah yang dibuang sembarang oleh orang tidak bertanggung jawab tadi. Bisa saya pastikan aktivitas tersebut terjadi berulang setiap hari.
Di tempat lain juga saya temui aktivitas menyebalkan seperti kasus di jalan Pasar Minggu. Tepatnya di jembatan gantung Condet-Pasar Minggu. Sampah yang dibungkus dalam kantung hitam sering bertebaran di area jembatan tersebut.
Bahkan, bukan tidak mungkin banyak pula warga yang membuang kantung sampahnya di kali Ciliwung. Mereka berkendara melewati jembatan tersebut sambil membawa kantung berisi sampah. Biasanya kantung sampah tersebut di buang saat waktu sepi di malam hari atau di pagi hari.
Itu hanya contoh di 2 lokasi yang masih ada tradisi bodoh membuang sampah tidak pada tempatnya dengan alasan akan ada yang bertanggung jawab untuk membersihkannya. Di lokasi lain, baik di Jakarta maupun di luar Jakarta, anda sudah pasti bisa menduganya.
Tahun baru harusnya dibarengi dengan kesadaran baru. Yang ini, malah tahun baru ya tetap lanjutin kebodohan tahun lalu.
Mari bersama membangun tradisi atau kebiasaan membuang sampah pada tempatnya. Sampah yang kita hasilkan adalah tanggung jawab kita. Jangan dengan mudahnya berkata ada yang bertugas membersihkannya.
Mari sambut tahun baru dengan kesadaran baru. Bukan tahun baru lanjut kebodohan tahun lalu, apalagi tahun baru dengan kebodohan baru.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H