Mohon tunggu...
Akhmad Solikhin
Akhmad Solikhin Mohon Tunggu... Lainnya - Biotechnologist

Ayo Melek Sains

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Waspada Gigitan Ular Berbisa!

26 Desember 2023   08:42 Diperbarui: 27 Desember 2023   11:02 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sisik loreal pada ular berbisa (sumber:Elham et al,2014)

Ketidaktepatan dalam pemberian antibisa juga dapat menyebabkan kematian atau kecacatan pada korban gigitan ular berbisa. Yang perlu diingat, ketika antibisa diberikan maka imobilisasi harus segera dilepas. Ada kasus dimana korban diberikan antibisa namun imobilisasi tetap dilakukan.

Antibisa (antivenom) Ular

Anitibisa merupakan protein serum yang dibuat dengan menyuntikan bisa ular ke hewan seperti kuda. Darah kuda kemudian diambil dan dipanen serumnya untuk selanjutnya dimurnikan. Serum darah yang dimurnikan tersebut mengandung antibodi yang siap digunakan sebagai antibisa.  

Ada dua jenis antibisa yaitu movalent dan polyvalent. Antibisa monovalent dibuat dengan hanya menyuntikan satu jenis bisa ular ke hewan. Sedangkan antibisa polyvalent dibuat dengan menyuntikkan lebih dari 1 jenis bisa ke hewan.

Antibisa monovalent dapat digunakan spesifik untuk gigitan ular berbisa jenis tertentu. Sebaliknya, antibisa polyvalent dapat digunakan untuk kasus gigitan lebih dari satu jenis ular.

Penggunaan antibisa baik monovalent dan polyvalent harus memperhatikan dosis yang tertera dalam kemasan produk dengan tetap memastikan jenis gigitan ular pada korban.

Melalui Biofarma, Indonesia sudah mampu memproduksi sendiri antibisa BIOSAVE jneis polyvalent yang dapat digunakan untuk gigitan 3 spesie ular yaitu ular tanah (Caloselesma rhodostoma), ular welang (Bungarus fasciatus), dan ular kobra jawa (Naja spurtatix).

Namun sayang, ketersedian antibisa di Indonesia ternyata masih terbatas. Hal ini pernah disampaikan oleh Kemenkes bahwa antibisa belum disebar merata di seluruh fasilitas kesehatan di daerah.

Antibisa tersedia di pusat (Jakarta) dan akan di kirim ke daerah yang memiliki kasus gigitan ular berbisa tinggi. Pemerintah juga melakukan import antibisa dari Australia dan Thailand guna memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Akses penuh masyarakat Indonesia terhadap antibisa ular dapat menurunkan angka kematian akibat gigitan ular berbisa. Secara ekonomi, beban keungan negara juga dapat dihemat dengan menyediakan akses penuh terhadap antibisa dibandingan dengan kondisi keterbatasan seperti saat ini.

Para pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan terkait perlu mengembangkan secara efektif untuk meningkatkan akses antibisa dan mengurangi beban korban gigitan ular di Indonesia. Hal ini mengingat antibisa adalah obat penyelamat nyawa yang harus dapat diakses secara universal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun