Sebagai informasi, impor LPG Indonesia mencapai 6,7 juta ton per tahun. Sedangkan kebutuhan pertahun LPG Indonesia 8 juta ton. LPG tabung berukuran 3 kg mendapat subsidi dari pemerintah, sedangkan LPG non subsidi adalah tabung 5,5 kg dan 12 kg.
Sedangkan konsumsi listrik perkapita Indonesia mencapai 1.173 kWh per kapita pada tahun 2022. Hal ini masih cukup jauh dengan produksi listrik yang dihasilkan dari PLTU yaitu 33.092 MW pada 2021. Belum dari sumber lainnya yang memang persentasenya kecil.
Bisa dikatakan melimpah sekali produksi listrik Indonesia, tapi penggunaannya tidak seberapa. Sayangnya yang melimpah tersebut hasil PLTU yang bahan bakar utamanya adalah batu bara. Dalam hati, "Lah, g jadi clean energy donk"
Meski tidak clean energy eh ternyata laba PLN pada tahun 2022 mencapai 14,4 triliun. Menggiurkan juga ya. Apa iya karena masih membawa untung banyak maka konversi energi terbarukan jadi diperlambat? Entahlah. Sebagai informasi, hingga akhir tahun 2022 ada sekitar 318 ribu rumah tangga yang belum mendapatkan akses listrik di Indonesia.
Back to bagi-bagi rice cooker. Lalu, siapa saja nih yang bisa dapat rice cooker gratis? Pertama harus pelanggan PLN (baik yang 450V, 900V dan 1300V), kedua tidak memiliki Alat Memasak berbasis Listrik (AML), ketiga terdata oleh pihak kelurahan.
Pada tahap awal, rice cooker ini akan dibagikan ke 53.161 rumah tangga di 26 provinsi. Berdasarkan ketentuan di peraturan tersebut, rice cooker yang dibagikan akan bertuliskan, "Hibah Kementerian ESDM dan Tidak untuk Diperjualbelikan". Infonya, produsen rice cooker yang beruntung diantaranya Cosmos, Maspion, Miyako, Sanken, dan Sekai.
Menurut informasi Direktur Eksekutif Energy Watch Daymas Arangga yang dikutip dari Kompas.id (13 Desember 2023), program ini tidak efektif dalam mengurangi impor gas LPG. Hal ini karena masyarakat tetap menggunakan gas elpiji untuk memasak lauk pauk sedangkan rice cooker dipakai untuk memasak nasi.
Beralih ke clean cooking akan mengubah kehidupan. Hal ini meningkatkan kesehatan, melindungi iklim dan lingkungan, serta membantu menghemat waktu dan uang. Ada banyak cara yang bisa diupayakan.
Listrik termasuk bahan bakar memasak yang bersih saat digunakan. Namun, menghasilkan listrik dapat mempengaruhi lingkungan dan iklim tergantung pada sumbernya. Jika listrik dihasilkan dari sumber terbarukan seperti matahari, angin dan air, maka listrik tersebut bersih.
Jika rice cooker dioperasikan menggunakan listrik yang sumbernya dari PLTU dengan bahan bakar batu bara, masih tepatkah program ini kita katakan untuk clean cooking?
Sekian.