Pernyataan 5:
"..Singapura sudah menetapkan bahwa dia tidak mau menjadi kelinci percobaan, negara yang diuji coba untuk Wolbachia .." (menit ke 6.34)
Komentar 5:
Penyataan tersebut tidak tepat. Karena hingga 2023 ini, Singapura masih menerapkan program Wolbachia (silahkan cek di www.nea.gov.sg). Singapura tidak pernah menjadi kelinci percobaan, baik itu dari WMP (World Mosquito Program) maupun negara atau lembaga lain. Program Wolbachia di Singapura juga berbeda dengan program Wolbachia dari WMP yang seperti di Indonesia.
 Pernyataan 6:
"..di Srilangka, tahun 2023 kenaik kasus dangue mencapai 2000% dari tahun 2022. Nyamuk yg disebar tahun 2018 efek jangka panjangnya sangat fatal. Kasus dangue (dbd) naik 3 kali, jumlah tidak terkendali di Srilangka.." (menit ke 6.46)
Komentar 6:
Kenaikan kasus dari 2022 ke 2023 sebanyak 2000% kasus itu sangat berlebihan. Data kasus dangue di Srilangka pada tahun 2022 mencapai 76.467, sedangkan tahun 2023 hingga pekan 34 mencapai 61.361 kasus. Meski data belum mencapai bulan pekan 40 (bulan November 2023), namun sangat tidak mungkin jika persentase kenaiknya adalah 2000%.
Melihat data dari WHO, Kasus tertinggi terjadi pada tahun  2017. Seiring penerapan program Wolbachia dari WMP, masih terjadi fluktuatif jumlah kasus dangue.
Pernyataan 7:
"..Sebar nyamuk,maka kita tidak bisa mengendalikan. Nyamuk bisa gigit serangga lain.." (menit ke 7.54)