Mohon tunggu...
Akhmad Solikhin
Akhmad Solikhin Mohon Tunggu... Lainnya - Biotechnologist

Ayo Melek Sains

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sebab Ngantuk saat Khutbah Solat Jumat

25 November 2023   07:35 Diperbarui: 25 November 2023   10:36 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beruntung saya tinggal di lingkungan yang berdekatan dengan masjid. Azan masjid menjadi pengingat waktu solat bagi saya. Uniknya, setiap jumat pagi selalu ada bunyi salam dari speaker di masjid dekat kontrakan saya.

Ada 3 salam dari speaker masjid yang sering saya dengar. Pertama, salam sebagai pengingat bahwa waktu subuh hampir tiba, Kedua salam mengawali pengumuman kematian dan yang ketiga, salam cek speaker di hari jumat pagi.

"Assalamualaikum warohamtulallahi wabarikatuh...cek..", begitu bunyi salam dari petugas takmir masjid untuk melakukan cek speaker sebelum solat Jumat dilaksanakan.

Meski dekat dengan masjid, Jumat ini saya berangkat telat karena azan pertama solat jumat telah berkumandang. Di sepanjang jalan menunju masjid, saya bergumam, "semoga saja nanti bisa dapat inspirasi tulisan dari khutbah solat Jumat hari ini". Tentu saja dengan niatan utamanya tetap untuk melaksanakan solat Jumat.

Jumat lalu saya mendapatkan inspirasi puisi dari tema khutbah yang disampaikan oleh khotib yang bertugas. Puisi saya di kompasiana berjudul "Jika Pancasila Menjadi Ideologi Dunia" terinspirasi dari tema khutbah solat jumat, menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. 

Sampai di masjid, azan kedua solat jumat berkumandang. Setelah menunaikan solat sunah qobliah Jumat saya kemudian memposisikan diri siap mendengarkan ceramah khotib.

Khutbah solat Jumat dimulai. Saya memperhatikan dengan seksama, hingga mendapatkan informasi tema khutbah kali ini yaitu menghargai waktu. Saat khotib melanjutkan khutbah pertamanya, kantuk berat tiba-tiba hadir dan tak bisa terelakkan.

Hingga jeda khutbah, mata sudah semakin berat. Kondisi saya dalam keadaan duduk bersila dengan mata terpejam dan sudah tidak fokus lagi mendengarkan khutbah. Sesekali mata terbuka namun kembali tertutup lagi.

Mungkin malaikat bergumam, "Ini orang udah datang ke masjid telat, sampai di masjid malah g dengerin khutbah Jumat". Atau kalau Setan boleh berkomentar mereka akan bilang, "Baguus...lanjutkan anak muda". Maafkan hambamu yang penuh kekurangan dan kelemahan ini Ya Allah.

Saya mencoba mengingat masa kecil dulu, rasanya saya ngantuk juga saat dengerin khutbah. Hampir semua orang yang menjalankan solat Jumat pernah mengalami rasa ngantuk saat khutbah solat Jumat, baik itu anak-anak, remaja maupun orang tua.

Menurut laskarpena.id, ngantuk itu merupakan rasa hendak tidur. Jika sudah dalam posisi duduk dan memejamakan mata tanpa bisa mendengarkan lingkungan sekitar, menurut saya itu merupakan kondisi ngantuk yang mengarah sudah ke kondisi tertidur.

Sebab ngantuk saat khutbah

Berikut saya sampaikan beberapa hal yang menjadi penyebab sesorang mengalami ngantuk pada saat mendengarkan khutbah berdasarkan pengalaman dan beberapa sumber.

  • Waktu pelaksaanan khutbah. Khutbah solat Jumat biasanya berlangsung dari pukul 11.50 hingga 12.20.  Waktu tersebut merupakan pertengahan hari dimana kondisi panas yang dapat memicu rasa ngantuk. Jam tersebut juga merupakan jeda interval setelah kita beraktivitas rutin seperti pekerjaan harian.
  • Penyampaian khutbah. Khutbah yang disampaikan terlalu lama hingga 30 menit lebih, kemudian disampaikan dengan monoton, membaca teks dan intonasi kurang jelas membuat jamaah yang mendengarnya terstimulasi rasa ngantuk. Adapun khutbah yang dibawakan singkat, padat, intonasi jelas dan topik yang diangkat kekinian, itu bisa mengurangi rasa ngantuk seseorang.
  • Kondisi masjid. Masjid yang dilengkapi fasilitas karpet lembut, kemudian menggunakan pendingin AC dapat memicu rasa ngantuk yang mendalam. Apalagi dalam setiap khutbah kita memang dianjurkan untuk diam.
  • Posisi duduk. Posisi duduk yang jauh dari khotib misal di bagian serambil masjid, tentu akan semakin samar dalam mendengarkan khutbah. Kondisi ini ditambah dengan faktor penyampaian khutbah membuat seseorang terdorong rasa kantuknya. Posisi duduk ini juga berkaitan jika seseorang memilih di tempat yang sejuk dekat dengan pendingin AC yang kemudian dapat memunculkan rasa ngantuk.
  • Pola tidur yang salah. Begadang di malam hari atau insomnia dapat membuat seseorang mudah mengantuk saat mendengarkan khutbah solat Jumat.
  • Makan terlalu kenyang sebelum pergi solat Jumat. Makan sebelum Jumatan tidak masalah asalkan secukupnya. Jika makan berlebihan dapat menyebabkan respon ngantuk mudah muncul.
  • Kurang olahraga. Hal ini dapat menyebabkan timbunan lemak dalam tubuh meningkat yang juga dapat menyebabkan kegemukan. Kegemukan dapat dengan mudah menimbulkan rasa kantuk saat di posisi duduk dalam jangka waktu tertentu.
  • Kelehan dan kurang sehat. Seseorang juga susah untuk fokus mendengarkan khutbah saat dalam kondisi kurang sehat. Saat tubuh dalam kondisi terlalu lelah juga dapat menyebabkan mudah mengantuk saat mendengarkan khutbah solat Jumat.

Setelah selesai khutbah, atau biasanya setelah terdengar doa dari khotib, "Allahummaghfir....", biasanya reflek mata kita terbuka kembali dari kondisi ngantuk berat ke kondisi tidak ngantuk.

Menariknya, terkadang masih ada yang tertidur pulas dalam posisi duduk, hingga iqomah berkumandang. Dalam kasus tersebut, jamaah lain akan membangunkannya.

Seusai solat jumat, saya masih sedikit teringat ucapan yang disampaikan khotib. Berbekal kata kunci menghargai waktu maka ketemulah materi khutbah nasehat Rasullullah SAW mengenai waktu.

Berikut adalah isi nasihatnya: manfaatkan 5 perkara sebelum 5 perkara,

waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,

waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,

masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,

masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,

hidupmu sebelum datang kematianmu.

Sekian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun