Mohon tunggu...
Akhmad Solikhin
Akhmad Solikhin Mohon Tunggu... Lainnya - Biotechnologist

Ayo Melek Sains

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

Menengok Nyamuk Wolbachia di Negeri Singapura

24 November 2023   00:10 Diperbarui: 25 November 2023   19:48 1428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benarkah kasus dangue di Singapura mengalami kenaikan 2x lipat setelah penerapan program tersebut?

Pada tahun 2016, kasus dangue tercatat mencapai sekitar 13.000 kasus. Kasus dangue melonjak signifikan di Singapura pada tahun 2020, dengan total kasus mencapai 32.000 kasus.

Bisa bisa dikatakan benar bahwa saat penerapan program, tepatnya saat studi pelepasan nyamuk jantan Wolbachia di akhir tahun 2016 hingga tahun 2020, terjadi peningkatan kasus bahkan mencapai 2x lipat lebih.

Beberapa faktor penyebab masih meningkatnya kasus di Singapura diantaranya pelepasan belum dilakukan secara masif, populasi nyamuk Aedes aegypti di wilayah tanpa intervensi, peredaran berbagai serotipe virus dengue yang terus berlangsung, dan rendahnya imunitas penduduk.

Hal tersebut akan terus menjadi tantangan dalam upaya pengendalian dangue. Sehingga masyarakat Singapura tetap berupaya untuk menghindari adanya genangan air dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah gigitan nyamuk.

Pada tahun 2023 tercatat kasus dangue di Singapura mencapai 8740 kasus. Wabah besar dangue terjadi di Singapura pada tahun 2022 hingga total mencapai 32.325 kasus.

Bagaimana kelanjutan program nyamuk Wolbachia di Singapura?

Pada awal tahun 2024, akan dilakukan kembali pelepaan nyamuk jantan Aedes aegypti Wolbachia di 5 lokasi yaitu Bukit Merah-Telok Blangah, Clementi-West Cost, Commontwealth, Holland, Marine Parade-Mountbatten. Rencana tersebut dilakukan karena melihat hasil positif sebelumnya.

Menurut NEA, pemilihan 5 lokasi baru didasarkan pada sejarah risiko dangue, populasi Aedes aegepty, dan kemampuan NEA untuk memproduksi dan melepaskan Aedes aegypti jantan Wolbachia. Program tersebut meningkat cakupannya menjadi 480.000 rumah tangga dari sebulumnya 350.000 rumah tangga.

NEA berencana untuk mengembangkan sumber tambahan yang dapat memproduksi lebih banyak nyamuk Wolbachia untuk meningkatkan kapasitas program seiring dengan perluasan. Saat ini sudah sekitar 7 juta nyamuk Wolbachia bisa diproduksi setiap minggunya, dengan adanya perluasan lokasi pelepasan diharapkan dapat diproduksi hingga 11 juta nyamuk Wolbachia perminggunya.

Meskipun program nyamuk Wolbachia merupakan inovasi baru, NEA menyampaikan bahwa program ini bukan solusi satu-satunya untuk mencegah wabah dangue. Pola hidup sehat masyarakat menjadi kunci dengan tetap menerapkan program pencegahan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun