Mohon tunggu...
Akhmad Solikhin
Akhmad Solikhin Mohon Tunggu... Lainnya - Biotechnologist

Ayo Melek Sains

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Pengalaman Sparing Patner Bulutangkis

21 November 2023   00:45 Diperbarui: 21 November 2023   01:00 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bermain bulutangkis seperti pelepas dahaga atas penatnya kehidupan di tengah perkotaan Jakarta. Beruntung saya memiliki 2 grup bulutangkis yang rutin bermain seminggu sekali. Satu adalah grup main dengan teman kerja dan satu lagi dengan bukan teman kerja.

Bermain bulutangkis bisa meningkatkan relasi yang baik antar sesama teman kerja. Meskipun teman kerja tidak satu bagian, paling tidak kita jadi kenal dengan teman tersebut. Kalau beruntung, terkadang ada dari unsur pimpinan atau senior yang menempati jabatan strategis bisa kita kenal juga.

Bermain dengan 2 grup tersebut tiap minggu membuat permainan agak membosankan. Meskipun setiap pertandingan selalu bergonta-ganti pasangan, terkadang saya mencari grup lain untuk bergabung main bareng (mabar). Hal itu untuk menambah tantangan dengan lawan baru yang belum pernah dihadapi.

Beberapa kali saya juga pernah mengikuti turnamen level E otodidak di daerah sekitaran Jabodetabek untuk mencoba tantangan baru. Itu pun hanya sekali beruntung mendapat juara 2. Turnamen lainnya selalu kandas di babak pertama atau kedua.

Guna menghilangkan rasa bosan permainan dalam satu grup, biasanya diadakan sparing patner dengan grup lain. Sparing bisa dilakukan melawan grup bulutangkis yang berada disekitaran tempat berlatih. Dan bisa juga dilakukan dengan grup bulutangkis di luar kota.

Sparing patner yang diadakan bersama grup teman kerja, sudah 3 kali dilakukan. Semua keluar kota yaitu Cirebon, Bandung dan Karawang. Biasanya jadwal saparing dilakukan di weekend, berangkat hari Sabtu pagi dan pulang Minggu malam. Jika lokasinya cukup jauh, bisa juga berangkat Jumat malam.

Guna memperlancar agenda sparing ke luar kota, berikut adalah beberapa hal yang harus dipersiapkan.

Pertama, memastikan lawan telah mengkonfirmasi jadwal sparing sesuai tanggal dan jam yang telah disepakati.

Kedua, menginformasikan jumlah pemain atau jumlah pasangan pemain yang dibawa. Biasanya juga menginfokan level pemain yang ikut serta.

Ketiga, memastikan apakah shuttlecock yang digunakan semua dari tuan rumah atau yang tandang juga membawa shuttlecock juga. Biasanya, supaya sama enaknya baik tuan rumah atau yang tandang sama-sama menyediakan shuttlecock.

Keempat, menyepakati transportasi yang akan digunakan. Jika menggunakan mobil maka berapa mobil yang akan digunakan sesuai jumlah pemain yang ikut.

Kelima, memastikan tempat penginapan. Penginapan bisa di hotel atau tempat lainnya menyesuaikan dengan anggaran yang ada. Penginapan juga dipilih menyesuaikan lokasi GOR tempat akan dilangsungkannya pertandingan sparing.

Dari ketiga agenda sparing patner yang saya ikuti masing-masing memberikan kesan dan pengalaman yang beragam. Ketika main di Cirebon hampir semua pemain yang dibawa mengalami kekalahan termasuk saya bersama pasangan. Hanya satu pasang yang menang.

pertandingan spring Cirebon (sumber: dok.pribadi)
pertandingan spring Cirebon (sumber: dok.pribadi)

Ada satu kesalahan fatal yang dilakukan oleh saya dan teman-teman. Waktu itu siang jam 12.00 kami memutuskan untuk makan siang seafood. Semua makan besar dan merasa kenyang. Padahal permainan dimulia pukul 14.00.

Meski ada waktu sekitar 2 jam sebelum pertandingan, namun rasa kenyang masih terasa sekali saat pelaksaanaan pertandingan. Pelajaran pentingnya adalah makan secukupnya sebelum bermain bulutangkis.

Selain alasan makan sebelum pertandingan, kualitas dari lawan di Cirebon dominan lebih bagus levelnya sehingga kekelahan telak itu layak. Saya senang, karena prinsip saya adalah ketika menghadapi lawan yang levelnya di atas, itulah kesempatan untuk berlatih dan meningkatkan performa permainan.

Sambutan dari tuan rumah ramah dan hangat. Minuman dan beberapa makanan ringan disuguhkan kepada tim yang tandang. Karena tim tuan rumah membawa jumlah pemain lebih banyak, akhirnya beberapa teman termasuk saya harus main 2 kali.

Hasil sparing Bandung sangat mengejutkan. Hampir semua tim saya menang. Hanya ada satu pasang yang kalah. Hal ini dikarenakan hampir semua pemain tuan rumah adalah pemain hobi pemula yang baru berlatih bulutangkis.

sambutan tuan rumah sparing patner Bandung (sumber: dok. pribadi)
sambutan tuan rumah sparing patner Bandung (sumber: dok. pribadi)

Tuan rumah di Bandung memberikan sambutan yang sangat meriah. Ada banyak jenis minuman dan makanan ringan disajikan untuk tim saya. Bahkan di malam hari setelah selesai pertandingan, diadakan jamuan makan kambing bakar. Sungguh nikmat yang luar biasa.

Pengalaman sparing patner berikutnya adalah di Karawang. Ini menjadi agenda sparing yang tidak maskimal. Saya dan teman-teman datang dengan jumlah 6 orang atau 3 pasang. Ketika sampai di GOR lokasi pertandingan, kami hanya disambut oleh satu orang tuan rumah.

sparing patner Karawang (sumber: dok. pribadi)
sparing patner Karawang (sumber: dok. pribadi)

Tidak ada makanan dan minuman yang disuguhkan. Saya dan teman-teman harus membeli sendiri minuman, membayar shuttlecock dan juga bayar sewa lapangan.

Info awal akan disediakan 2 lapangan, tapi ternyata hanya 1 lapangan dan waktunya cuma 1 jam. Kami main mulai pukul 14.00 dan harus selesai pukul 15.00. Setelah menunggu beberapa saat akhirnya datang 2 orang rekan dari tuan rumah. Total hanya ada 3 orang pemain dari tuan rumah.

Perbedaan kualitas pemain membuat tim saya menang di hanya 2 pertandingan. Akhirnya kami pun memutuskan untuk bermain sendiri guna memuaskan hasrat permainan.

Pelajaran yang dapat dipetik adalah sebagai tuan rumah dalam agenda sparing patner harusnya bisa menghargai dan menyambut dengan hangat tim yang tandang. Jika memang ternyata sedikit yang bisa datang, lebih baik menginfokan untuk di tunda terlebih dahulu atau dibatalkan.

Demikian cerita pengalaman saya mengikuti sparing patner ke luar kota bersama teman kerja. Beruntungnya saya, setiap kali ada agenda sparing keluar kota, transport, makan dan penginapan ditanggung menggunakan anggaran dari tempat kerja.

Sekian dan salam olah raga. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun