Mohon tunggu...
Akhmad Solikhin
Akhmad Solikhin Mohon Tunggu... Lainnya - Biotechnologist

Ayo Melek Sains

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Lebih Dekat dengan World Mosquito Program

20 November 2023   19:02 Diperbarui: 20 November 2023   19:17 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prof. Scott O'Neill (sumber: Annual Report WMP 2022)

Sebagai organisasi non-profit, WMP memiliki banyak pendukung dalam hal pendanaan program. Setidaknya ada sekitar 24 lembaga penyandang dana WMP. Beberapa diantaranya yaitu pemerintah Australia, NHMRC, USAID, ICF, Earth Act For Life, FNIH, The Rotary Foundation, Yayasan Tahija dan Bill & Melinda Gate Foundation.

Yayasan Tahija merupakan lembaga swasta yang mendukung pendanaan WMP ketika penilitian nyamuk ber-Wolbachia diterapkan di Yogyakarta pada 2014-2020. Sedangkan Bill & Melinda Gate Foundation sudah mendukung WMP sejak tahun 2004 ketika masih bernama "Eliminate Dangue Programe".

Keterlibatan yayasan Bill & Melinda Gate Foundation pada proyek WMP dipertanyakan oleh beberapa pihak yang menolak nyamuk ber-Wolbacahia di Indonesia. Ada sebuah dugaan yang kurang mendasar, bahwa program WMP adalah upaya terencana Bill Gate untuk memonopoli industri kesehatan dunia.

Visi dan Nilai dari WMP

Visi dari WMP adalah membuat setiap orang di dunia dapat hidup sehat dan merasa aman dari penyakit yang ditularkan melalui nyamuk seperti demam berdarah, zika, chikungunya dan deman kuning. Adapun nilai-nilai yang diperjuangan WMP yaitu kolaborasi, respect, inovasi dan integritas.

Jika ada pendapat yang mengatakan bahwa WMP menyebarkan nyamuk penyebab penyakit seperti Japaneshe Ensephalitis atau Filariasis, hal ini tentu sangat bertentangan dengan visi utama WMP. Kolaborasi dengan banyak negara dilakukan juga dengan melihat terlebih dahulu manfaat dan resikonya. Sebelum akhirnya terjalin kesepakatan penggunaan teknologi Wolbachia dari WMP.

WMP mendorong pengembangan mitra dan komunitas dengan berbagi tujuan, membangun ide dan memberdayakan komunitas lokal. WMP juga terbuka untuk berbagi pengetahun dan terbuka untuk menerima masukan dari masyarakat internasional.

Melalui nilai inovasi, WMP mengupayakan pendekatan baru dan solusi berkelanjutan dalam penanganan penyakit menular yang disebabkan oleh nyamuk. Integritas dari WMP ditunjukkan dengan memenuhi komitmen kepada mitra dan komunitas serta bersikap realistis tentang apa yang akan dicapai dan apa yang dapat diberikan.

WMP telah bekerjasama dengan negara di tiga Kawasan Asia, Amerika Latin dan Oceania. Di Kawasan Asia, WMP menjalin kerjasama dengan Vietnam, Laos, Sri Lanka, termasuk Indonesia. WMP juga ada di Amerika Latin bekerja sama dengan Brazil, Colombia, Mexico, Honduran dan El Salvador. Untuk Kawasan Ocenia negara yang terlibat diantaranya Australia, Fiji, Kiribati, New Calendonia dan Vanuatu.

Proyek WMP di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 2012, tepatnya di Kota Yogyakarta. Di Yogyakarta WMP bekerja sama dengan Yayasan Tahija dan UGM guna melakukan penelitian percontohan pelepasan telur nyamuk ber-Wolbachia. Penelitian di Yogyakarta menunjukkan hasil yang positif dan penerimaan masyarakat yang positif pula.

Pada tahun 2022, pemerintah melalui Kemenkes menandatangani kerja sama dengan WMP terkait nyamuk ber-Wolbachia. Melalui Keputusan Meteri Kesehatan No 1341, pemerintah akan melaksanakan penanggulangan demam berdarah menggunakan nyamuk ber-Wolbachia di 5 kota yaitu Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang dan Bontang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun