PBSI mengirimkan 3 pemain tunggal putri pada turnamen Kumamoto Masters 2023. Gregoria Mariska Tunjung dan Putri Kusuma Wardani mengawali pertandingan dari babak utama R32. Sedangkan Ester Nurumi Tri Wardoyo harus melalui babak kualifikasi.
Ester kalah dari tunggal putri Chinese Taipei, YU Chien Hui dan Putri harus mengakui keunggulan juara Korea Master 2023, Kim Ga Eun. Gregoria sendiri menjadi andalan utama Tunggal puteri Indonesia dan menempati unggulan ke-6 dalam turnamen super 500 tersebut.
Di babak R32, Gregoria menghadapi wakil tuan rumah yang merupakan mantan peringkat 1 dunia, Nozomi Okuhara. Sempat didominasi oleh permainan Okuhara di game pertama, Gregoria akhirnya berhasil menang dengan skor akhir 21-19 dan 21-19.
Gregoria menghadapi Kim Ga Eun di babak R16 dengan pertandingan yang ketat. Game pertama Gregoria sempat unggul dengan skor 8-3 namun Kim membalikan keadaan menjadi 11-14. Game kedua permainan didominasi oleh Gregoria. Dari awal game perolehan skor Gregoria selalu unggul. pertandingan berakhir dengan skor 23-21 dan 21-12 atas kemenangan Gregoria.
Babak quarter final mempertemukan Gregoria dengan tunggal putri Singapura, Yeo Jia Min. Sempat tertinggal di babak pertama dan kedua dengan skor 9-2 dan 13-6 Gregoria berhasil membalikkan keadaan menjadi 20-22 dan 19-21.
Konsistensi permainan dari posisi tertinggal menjadi unggul dan memenangkan pertandingan menunjukkan semangat bertanding Gregoria begitu besar.
Pertandingan quarterfinal lainnya dimenangkan oleh An Se Young, Chen You Fei dan Beiwen Zhang. Hasil mengejutkan terjadi ketika Beiwen Zhang berhasil menumbangkan Tai Tzu Ying dengan skor 19-21, 21-19, 6-0 retired.
Di partai semifinal Gregoria menghadapi unggulan 7 asal Amerika Serikat, Beiwen Zhang. Penempatan (placing) bola depan Gregoria beberapa kali menyulitkan Beiwen. Beberapa kali Beiwen harus menjatuhkan diri di lapangan guna menjangkau bola sulit dari Gregoria.
Lob, netting dan smash placing dari Gregoria benar-benar menyulitkan Beiwen. Kemenangan bagi Gregoria pun tak terelakan dengan skor akhir 21-12 dan 21-13. Kemenangan tersebut membuat head to head menjadi 4-2 atas keunggulan Gregoria.
Sebuah momen respect tersaji di interval game kedua. Telapak kaki Gregoria bermasalah dan membutuhkan plaster. Ketika panitia pertandingan datang, mereka malah tidak membawa plaster yang dimaksud Gregoria. Melihat hal itu, Beiwen langsung mengambil plaster miliknya dan memberikan kepada Gregoria.
Hal ini sontak membuat penonton di Gimnasium Perfectur Kumamoto bergemuruh memberikan tepuk tangan atas momen tersebut. Jika saja Beiwen egois, dia tidak akan memberikan bantuan tersebut. Namun inilah bulutangkis, selalu saja ada momen penuh respect seperti yang ditujukkan Beiwen.
Hasil semi final lainnya, unggulan pertama An Se You tumbang oleh Chen Yu Fei dengan skor 18-21, 22-20 dan 8-21.
Minggu 19 November 2023 menjadi momen menentukan bagi Gregoria. Ini merupakan capaian partai final ketiga Gregoria di tahun ini, setelah sebelumnya di Perodua Malaysia Master dan Madrid Spain Master. Di Final kali ini Gregoria akan melawan Chen Yu Fei dari China.
Chen Yu Fei adalah tunggal puteri utama China yang kini menempati peringkat ke-3 Dunia. Dari 64 pertandingan yang dijalani Chen selama tahun 2023, 54 menghasilkan kemenangan dan 10 lainnya kalah.
Sabtu malam hari sebelum final, penulis sempat berdiskusi dengan teman yang juga hobi bulutangkis. Inti diskusi adalah kami khawatir karena di Final yang harus dihadapi Gregoria adalah Chen yang telah menumbangkan An Se Young.
Namun kami menilai masih ada harapan untuk menang jika Gregoria bisa bermain dengan konsisten dan taktis. Hal ini dengan harapan Chen juga banyak eror dalam permainan. Apalagi Gregoria juga pernah punya pengalaman mengalahkan Chen Yu Fei.
Game pertama partai final berlangsung menarik. Secara mengejutkan Gregoria berhasil unggul di interval pertama dengan skor 11-5. Chen banyak melakukan kesalahan sendiri yang disebabkan pacingan bola yang ditempatkan Gregoria pada sisi forhand belakang lapangan dari Chen.
Poin yang diperoleh Chen setelah interval pertama kebanyakan didapat dari kesalahan Gregoria baik itu smash keluar, lob keluar dan placing nyangkut di net. Gregoria berhasil mendominasi dan mengunci poin Chen di 11. Game pertama berakhir dengan skor 21-12 atas kemenangan Gregoria.
Di game kedua Chen mencoba untuk bangkit dan memberikan perlawanan. Rally panjang sempat tersaji namun lagi-lagi stamina dan taktik Gregoria berhasil mengatasi perlawanan dari unggulan ketiga tersebut. Pukulan lob ke area forhand dan placing bola depan menjadi andalan Gregoria dan membuat Chen kualahan.
Chen bahkan sempat tersungkur saat akan menjangkau bola placing dari Gregoria. Gregoria berhasil mengunci skor Chen di poin 12. Perlawanan sempat kembali ditunjukan Chen hingga berujung rally panjang. Namun pertandingan final akhirnya dimenangkan Gregoria setelah di game kedua berhasil mengalahkan Chen dengan skor 21-12.
Selamat Gregoria Mariska Tunjung atas capaian Juara di turnamen super 500 BWF. Penulis masih ingat, dulu Gregoria cukup sering menjadi bahan perbincangan nitizen pecinta bulutangkis Indonesia karena staminanya yang lemah dalam pertandingan.
Kali ini Gregoria berhasil membuktikan dengan latihan keras dan juga dukungan pelatih di PBSI. Semoga saja Gregoria bisa menampilkan konsistensi kemenangan dalam setiap pertandingan. Semoga suatu saat Gregoria bisa merasakan peringkat 1 dunia. Sekali lagi selamat dan salam olah raga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H