Filariasis atau kaki gajah merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing filarial yang dibawa oleh nyamuk. Jika demam berdarah dan malaria disebabkan oleh nyamuk jenis terntentu, maka Filariasis disebabkan oleh gigitan semua jenis nyamuk.
Apakah nyamuk Wolbachia berpotensi menularkan Filariasis? Berdasarkan data penelitian yang dilakukan oleh Prof Buchori, Aedes aegypti yang diinjeksi Wolbachia beresiko rendah meningkatkan jumlah nyamuk yang terinfeksi Filariasis.
Penulis belum menemukan sumber yang menjelaskan secara khusus apakah nyamuk Wolbachia bisa menghambat nyamuk ber-Filariasis. Namun yang sudah pasti nyamuk Wolbachia bisa menurunkan kasus demam berdarah.
Pemerintah sudah berupaya mengatasi kasus demam berdarah di Indonesia dengan berbagai program. Muali dari larvasidasi, fogging, kelambu 3M, Jumantik 3M, COMBI (Communication for Behavioral impact) hingga G1R1J (gerakan 1 Rumah 1 Jumantik).
Namun kasus demam berdarah di Indonesia hingga akhir tahun 2022 mencapai 143.000 kasus dan bisa saja mengalami kenaikan. Dibutuhkan inovasi teknologi lain guna meminimalisir kasus tersebut.Â
Nyamuk Wolbachia terbukti berpotensi membantu meminimalisir kasus demam berdarah bersama program pemerintah lainnya.
Sangat disayangkan jika inovasi teknologi untuk mengurangi kasus demam berdarah harus terhenti karena beberapa pendapat yang belum tentu kebenarannya. Mari kita menjadi masyarkat yang bijak bersama. Jika tidak sependapat, silahkan diungkapakan namun baiknya dengan data yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Sekian. Salam ayo melek sains.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H