Dunia pendidikan meminta pembelajaran tidak hanya berfokus pada transfer pengetahuan, tetapi pada bagaimana siswa memahami, mengaplikasikan, dan mampu mengintegrasikan konsep-konsep pembelajaran ke dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pendekatan inovatif kreatif yang dapat mendukung tujuan ini adalah deep learning, yakni pendekatan pembelajaran yang mengutamakan pemahaman mendalam melalui kesadaran penuh (mindful), pembelajaran bermakna (meaningful), dan suasana menyenangkan (joyful).
Pembelajaran berbasis proyek (Project-Based Learning) bisa dilakukan dengan eksperimen yang dikemas dalam permainan sulap menjadi alat pedagogis yang efektif. Eksperimen ini tidak hanya membangun rasa ingin tahu siswa, tetapi juga melatih keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, dan keberanian dalam menghadapi tantangan. Artikel ini akan membahas konsep deep learning dalam konteks pembelajaran sulap reaksi kimia untuk siswa kelas 9 MTsN Batu, yang dilaksanakan pada Jumat, 24 Januari 2025.
Deep learning melibatkan proses pembelajaran siswa tidak hanya menghafal informasi, tetapi juga menghubungkannya dengan konsep lain, menjadikannya relevan dengan kehidupan nyata, dan memanfaatkan pembelajaran tersebut untuk memecahkan masalah. Dalam pendekatan ini, tiga komponen utama, yaitu mindful, meaningful, dan joyful learning, menjadi fondasi penting:
1.Mindful Learning: Kesadaran penuh dalam proses pembelajaran menekankan keterlibatan siswa secara aktif dan fokus. Dalam eksperimen sulap reaksi kimia, siswa harus memahami langkah-langkah percobaan, risiko, dan mekanisme kimia yang terjadi. Hal ini melatih perhatian mereka pada detail dan kemampuan berpikir kritis.
2.Meaningful Learning: Pembelajaran menjadi bermakna ketika siswa melihat relevansi konsep kimia dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya, menciptakan cairan pembersih lantai dari campuran asam sitrat dan cairan pembersih lainnya menunjukkan bagaimana reaksi kimia dapat membantu memecahkan masalah praktis dalam kehidupan.
3.Joyful Learning: Suasana belajar yang menyenangkan meningkatkan motivasi dan minat siswa. Eksperimen seperti "memegang api tanpa terluka" atau membersihkan kerak porselen dengan larutan kimia dirancang untuk menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan, menantang, dan membangkitkan rasa ingin tahu siswa.
Implementasi Pembelajaran Sulap Reaksi Kimia
Kegiatan pembelajaran berbasis proyek ini, siswa diajak untuk melakukan dua eksperimen utama, yaitu:
1.Membuat Pembersih Lantai. Siswa mencampurkan asam sitrat (citric acid) dengan pembersih porselen (seperti cairan vanis). Hasil campuran ini digunakan untuk membersihkan kerak di area tempat wudhu. Proyek ini mengajarkan siswa tentang sifat asam dalam melarutkan kotoran di porselin.
2.Eksperimen "Memegang Api. Siswa menggunakan campuran air, sabun cuci piring, dan gas portable untuk menghasilkan gelembung gas yang dapat terbakar. Guru memberikan contoh selanjutnya siswa diberi kesempatan "memegang api" tanpa rasa takut, yang membangkitkan keberanian dan rasa ingin tahu mereka terhadap prinsip kimia di balik fenomena tersebut.
Kegiatan ini dilaksanakan di luar kelas untuk menciptakan suasana belajar yang berbeda, sekaligus memberikan ruang eksplorasi yang lebih bebas. Setiap kelompok siswa diberikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang berisi panduan langkah-langkah percobaan, pertanyaan reflektif, dan ruang untuk mencatat hasil pengamatan.
Menghubungkan Deep Learning dengan Pembelajaran Kimia
1. Komponen Mindful Learning. Eksperimen ini, melatih siswa untuk tetap fokus dan berhati-hati. Proses pencampuran bahan kimia membutuhkan perhatian penuh, terutama karena ada risiko jika bahan tidak digunakan dengan benar. Siswa juga diajak untuk memprediksi hasil reaksi kimia, mengevaluasi hasil pengamatan, dan mendiskusikan mengapa hasilnya sesuai atau tidak sesuai dengan hipotesis awal mereka.
2. Komponen Meaningful Learning. Eksperimen ini memberikan siswa pemahaman bahwa reaksi kimia memiliki aplikasi nyata dalam kehidupan sehari-hari. Contoh nyata seperti membersihkan tempat wudhu dan memahami cara kerja larutan asam menjadi pelajaran bermakna yang membuat ilmu kimia terasa relevan. Siswa juga diajak untuk berpikir tentang bagaimana ilmu kimia dapat digunakan untuk menciptakan solusi ramah lingkungan dalam skala yang lebih luas.
3. Komponen Joyful Learning. Penggunaan "sulap kimia" dalam pembelajaran menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Momen siswa melihat kerak porselen yang menghilang seketika atau memegang api tanpa terbakar dan terluka menjadi pengalaman yang memicu kegembiraan sekaligus rasa ingin tahu lebih dalam. Pengalaman ini meningkatkan motivasi intrinsik siswa dan membuat mereka lebih terbuka terhadap pembelajaran lanjutan di bidang sains. https://vt.tiktok.com/ZS6nttkTc/Â