Guru, Penyuluh anti-korupsi memiliki tugas mulia untuk meninggalkan jejak kebaikan yang dapat menginspirasi banyak orang untuk hidup jujur dan bertanggung jawab. Setiap tindakan kecil yang kita lakukan untuk mengurangi korupsi bisa menjadi sadaqah jariyah yang terus memberikan manfaat bagi umat manusia.
8. Potensi yang Muncul Saat Ditekan: Menggunakan Hambatan sebagai Batu Loncatan
Saat pensil ditekan, goresan yang muncul menjadi lebih jelas. Begitu pula dalam hidup, ketika kita dihadapkan pada tekanan dan kesulitan, potensi terbaik kita sering kali muncul. Tekanan dapat menjadi pendorong bagi kita untuk menggali kekuatan dan potensi yang sebelumnya tersembunyi.
Sebagai guru, penyuluh anti-korupsi, kita harus belajar bahwa hambatan dan rintangan adalah bagian dari proses yang dapat memotivasi kita untuk menjadi lebih baik. Tekanan dari tantangan tersebut bisa menjadi batu loncatan untuk mencapai kesuksesan, selama kita tetap teguh pada prinsip dan komitmen kita.
Kesimpulan
Pensil mengajarkan kita banyak pelajaran hidup yang berharga. Dari pensil yang terus semangat meskipun menghadapi berbagai rintangan, kita belajar untuk terus berusaha, memperbaiki diri, dan meninggalkan jejak kebaikan. Sebagai guru, penyuluh anti-korupsi atau sebagai siapa pun yang berjuang untuk kebenaran, mari kita belajar dari pensil: tetap semangat, pantang menyerah, dan berusaha meninggalkan jejak positif bagi bangsa dan negara kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H