Mohon tunggu...
Akhmad Sugiarto
Akhmad Sugiarto Mohon Tunggu... Guru - guru IPA MTsN Batu

Guru IPA yang senang berpetuangan dg tantangan baru dan integrasi ke berbagai bidang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar dari Pensil: Pantang Menyerah dan Meninggalkan Jejak yang Baik

16 November 2024   12:40 Diperbarui: 16 November 2024   13:08 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Pensil Meninggalkan Goresan: Jejak yang Kita Tinggalkan

Setiap goresan pensil meninggalkan jejak. Begitu juga dengan setiap tindakan kita dalam hidup. Apa yang kita lakukan, baik atau buruk, pasti meninggalkan kesan bagi orang lain. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dengan setiap tindakan kita dan berusaha meninggalkan jejak yang positif.

Guru, Penyuluh anti-korupsi, sebagai agen perubahan, memiliki peran besar dalam meninggalkan jejak kebaikan di masyarakat. Setiap langkah dan usaha kita untuk memberantas korupsi dan mengedukasi masyarakat akan meninggalkan dampak yang bisa dirasakan oleh banyak orang. Jejak kita bisa menjadi inspirasi bagi orang lain untuk hidup jujur dan bertanggung jawab.

5. Pensil yang Patah Bisa Diraut Kembali: Kegagalan Adalah Awal dari Kesuksesan

Kadang-kadang pensil bisa patah, tetapi meskipun patah, pensil masih bisa diraut dan digunakan kembali. Begitu juga dalam hidup, kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Kegagalan adalah bagian dari proses yang mengajarkan kita untuk lebih kuat dan lebih bijaksana. Kita bisa bangkit dan memulai kembali, seperti pensil yang patah tetapi masih bisa diraut untuk digunakan lagi.

Sebagai guru, penyuluh anti-korupsi atau sebagai siapa pun yang menghadapi tantangan, kita harus belajar bahwa kegagalan adalah batu loncatan menuju kesuksesan. Jika kita tidak pernah menyerah, kita bisa terus berjuang dan memperbaiki diri untuk meraih tujuan kita. Jangan biarkan kegagalan menghentikan langkah kita, karena setiap kegagalan memberi kita kesempatan untuk berkembang dan menjadi lebih baik.

6. Pensil Ada yang Kokoh dan Ada yang Rapuh: Pengalaman Menyakitkan Membuat Kita Kokoh

Pensil memiliki kekuatan yang bervariasi. Beberapa pensil sangat kokoh, sementara yang lainnya lebih rapuh dan mudah patah. Dalam hidup, kita juga akan menghadapi berbagai masalah dan kesulitan. Namun, setiap pengalaman, baik yang menyakitkan maupun yang membahagiakan, akan membentuk kita menjadi pribadi yang lebih kokoh dan tangguh.

Guru, Penyuluh anti-korupsi juga menghadapi banyak tantangan. Dunia di sekitar kita sering dipenuhi dengan godaan, ketidakadilan, dan kebohongan. Tetapi, seperti pensil yang kokoh, kita harus belajar untuk tetap teguh dan berani, bahkan dalam menghadapi cobaan berat. Pengalaman-pengalaman tersebutlah yang akan menguatkan kita dalam perjuangan melawan korupsi dan ketidakjujuran.

7. Meninggalkan Jejak yang Bermanfaat: Karya yang Menjadi Sadaqah Jariyah

Sebagai manusia, kita harus berusaha meninggalkan jejak yang bermanfaat. Kita harus memastikan bahwa apa yang kita lakukan di dunia ini akan memberikan manfaat bagi orang lain dan menjadi kebaikan yang terus mengalir, bahkan setelah kita tidak ada. Seperti pensil yang meninggalkan jejak, kita juga harus meninggalkan karya yang bermanfaat dan terus memberikan dampak positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun