Analitik preskriptif adalah tingkat lanjutan dari analisis data yang memberikan rekomendasi tentang tindakan apa yang harus diambil untuk mencapai tujuan pemasaran yang diinginkan. Ini melibatkan penggunaan algoritma kompleks dan machine learning untuk memberikan solusi yang optimal.
f. Memanfaatkan Data Visualisasi untuk Pengambilan Keputusan yang Lebih Cepat
Visualisasi data adalah alat yang sangat penting untuk menyajikan data yang kompleks dalam format yang mudah dipahami. Dengan menggunakan alat seperti Tableau, Power BI, dan Google Data Studio, perusahaan dapat membuat dashboard yang memungkinkan pemangku kepentingan untuk dengan cepat memahami kinerja kampanye pemasaran dan membuat keputusan yang lebih cepat dan tepat.
g. Melakukan A/B Testing untuk Optimalisasi Kampanye Pemasaran
A/B testing adalah metode yang efektif untuk menguji berbagai elemen kampanye pemasaran seperti judul, gambar, CTA, dan tata letak. Dengan menggunakan data dari hasil A/B testing, perusahaan dapat mengoptimalkan kampanye mereka untuk hasil yang lebih baik.
3. Studi Kasus: Bagaimana Perusahaan Sukses Mengoptimalkan Insight dari Data untuk Pemasaran
a. Coca-Cola: Menggunakan Data untuk Personalisasi Pemasaran
Coca-Cola menggunakan data untuk membuat kampanye pemasaran yang sangat personal. Contohnya, kampanye "Share a Coke" yang menggunakan nama-nama populer di label botol Coca-Cola. Kampanye ini didasarkan pada data nama-nama yang paling umum di setiap pasar, sehingga dapat lebih relevan dan menarik bagi pelanggan.
b. Netflix: Menggunakan Data untuk Rekomendasi Konten yang Dipersonalisasi
Netflix adalah contoh terbaik bagaimana perusahaan menggunakan data untuk pemasaran dan engagement. Dengan menganalisis data tontonan pengguna, Netflix dapat merekomendasikan konten yang relevan, yang tidak hanya meningkatkan kepuasan pengguna tetapi juga mengurangi churn rate.
c. Amazon: Memanfaatkan Data untuk Rekomendasi Produk