Mohon tunggu...
Akhim Kupeilang
Akhim Kupeilang Mohon Tunggu... -

Semua yang baik,\r\nSemua yang benar,\r\nSemua yang patut dipuji,\r\nPikirkanlah semuanya itu.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Mengejar (Prioritas)

31 Desember 2015   12:08 Diperbarui: 31 Desember 2015   14:48 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

29 September 2013, tepatnya hari minggu, saya menikahi Fransisca Merisa yang kini berganti nama menjadi Merisa Kupeilang. Sebuah perjalanan panjang selama 5 tahun berpacaran akhirnya berlabuh ditempat yang kami impikan bersama yaitu Pernikahan. 5 tahun yang panjang dalam arti yang sebenar-benarnya. Panjang dalam hal waktu dan panjang dalam hal tempat. Selama 5 tahun tersebut kami berpacaran secara LDR (Long Distance Relationship). Saat itu saya sedang ditugaskan di negara tetangga Kamboja dan Merisa masih bekerja di Semarang.

Demikian sedikit latarbelakang hubungan kami.

Setelah menikah, barulah kami menjalani penyesuaian diri. Saya yang dalam 13 tahun terakhir sering berpindah-pindah tugas mulai dari Sumatera, Jawa hingga ditugaskan ke luar negri, kini harus tinggal menetap. Lain halnya dengan Merisa istri saya, secara financial dan tempat tinggal relatif stabil. Kini kami harus melepaskan dua latarbelakang kami dan memulai perjalanan kami yang baru yaitu Pernikahan.

Kami sangat bersyukur untuk hikmat yang dikaruniakan Tuhan bagi kami. Atas kesepakatan bersama, Saya dan Istri kemudian menetapkan Prioritas rumah tangga kami yaitu 1. Memiliki usaha sendiri, 2.Memiliki rumah sendiri, 3.Barulah melahirkan anak-anak. Secara rutin, kami lalu mendoakan prioritas ini.

Berjalannya waktu, pada bulan September 2014, kami memulai usaha warung Bakmi, usaha ini dimulai atas inisiatif kami dan juga dibimbing oleh ayah mertua saya yang memang sebelumnya telah berjualan Bakmi di Semarang selama lebih dari 20 tahun. Sedikit flashback, sebelumnya, istri saya memang telah pindah ke Jakarta dan bekerja selama k.l 3 tahun di sebuah perusahaan asing yang bergerak dibidang perkebunan kepala sawit. Sementara itu saya, setelah kembali ke Indonesia dan keluar dari tempat pekerjaan saya tersebut kini mencoba membuka kursus baca tulis bagi anak-anak TK dan juga kursus bahasa Inggris bagi anak-anak SD di rumah kontrakan kami, saya juga sempat bekerja sebagai staff administrasi di gereja didekat kontrakan kami di daerah Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Selama 1 tahun, kami mengalami pasang surutnya berjualan Bakmi di rumah kontrakan kami yang baru yaitu dipinggir jalan raya Lenteng Agung - Pasar Minggu. Usaha tidak berjalan lancar bahkan cenderung merugi, namun karena tempat usaha adalah sekaligus tempat tinggal bagi kami maka, tetap kami jalani dengan sabar. Sambil kami mulai berusaha mencari rumah untuk dibeli (Mengejar Prioritas ke-2).

Pada pertengahan Februari 2015, akhirnya kami menemukan sebuah perumahan baru di daerah CIbinong, Kab.Bogor, Jawa Barat. Sambil terus berjualan Bakmi di kontrakan lama, kami mempersiapkan diri untuk pindah ke rumah baru kami di CIbinong. Pada bulan Agustus 2015, akhirnya kami masuk ke rumah baru di CIbinong. Sambil mengatur sana-sini dirumah baru, saya kembali berjualan Bakmi, hingga sekarang. Sementara itu dirumah, saya beternak ikan Lele Sangkuriang.

Kini kami sedang menantikan kehamilan istri, sebagai priotas ketiga kami.

Kisah singkat diatas, adalah sebuah intisari dari pergumulan sebuah keluarga muda yang memulai pernikahan mereka. Saya percaya bahwa diantara pembaca, banyak yang akan mengalami, sedang mengalami atau telah mengalami.

Tetapkanlah prioritas. Prioritas akan menolong anda dalam melihat masa depan. Pengalaman kami ialah, prioritas menjadi tugu dimana kami arahkan doa dan perhatian kami dalam tahun-tahun awal pernikahan kami.

Sementara pasangan suami istri lain yang baru saja menikah langsung mempunyai anak, kami belum. Hal ini membuat kami galau, namun pada saat yang bersamaan kami berdua diingatkan oleh prioritas kami. Sementara berbagai peluang usaha terbuka didepan mata, kami dapat dengan sabar dan cermat memilih peluang yang tepat, karena jenis usaha yang kami rencanakan sudah didiskusikan sebelumnya, sehingga kami tidak harus kehilangan modal karena harus mencoba beberapa jenis usaha. Sementara banyak perumahan yang ditawarkan dengan harga dan lokasi yang menurut mereka terjangkau dan strategis, kami dapat dengan sabar mencari rumah yang tepat karena sudah kami diskusikan terlebih dahulu. Menetapkan prioritas sangat membantu dalam pembuatan keputusan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun