Infeksi cacing tambang, malaria, dan penyakit kronis lainnya dapat menyebabkan anemia melalui kehilangan darah atau peradangan kronis yang menghambat produksi sel darah merah.
4. Kelainan Genetik
Penyakit seperti talasemia, anemia sel sabit, atau hemoglobinopati lainnya juga dapat menyebabkan anemia pada remaja, meskipun lebih jarang dibandingkan dengan ADB
Patofisiologi Anemia
Anemia defisiensi besi terjadi akibat kekurangan zat besi yang menghambat sintesis hemoglobin. Akibatnya, eritrosit yang dihasilkan berukuran kecil (mikrositik) dan pucat (hipokromik). Penurunan kadar hemoglobin mengurangi kapasitas oksigen yang diangkut oleh darah, sehingga mengganggu fungsi organ tubuh.
Pada anemia megaloblastik, kekurangan vitamin B12 atau folat menyebabkan sintesis DNA terganggu, sehingga eritrosit yang dihasilkan besar, tidak matang, dan rapuh. Anemia akibat inflamasi kronis ditandai dengan penurunan penyerapan zat besi dan gangguan produksi eritropoietin di sumsum tulang.
Dampak Klinis Anemia pada Remaja Putri
1. Gangguan Kognitif dan Konsentrasi
Anemia menyebabkan penurunan kadar oksigen di otak, yang memengaruhi fungsi kognitif seperti konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan belajar.
2. Kelelahan dan Penurunan Produktivitas
Otot yang kekurangan oksigen akan lebih cepat lelah, menghambat aktivitas fisik sehari-hari.