Tahap akhir dari model Desain Thinking adalah melakukan pengujian, di mana produk atau layanan diuji secara nyata di pasar. Warung Bang Gentong melakukan pengujian langsung melalui interaksi sehari-hari dengan pelanggannya. Pada awalnya, promosi dilakukan secara konvensional dari mulut ke mulut, namun seiring berkembangnya usaha dan meningkatnya permintaan, Pak Muzaini mulai beralih ke promosi melalui media sosial. Pelanggan yang puas kemudian merekomendasikan warung ini melalui ulasan di media sosial, yang secara tidak langsung menjadi alat promosi gratis. Hasil dari pengujian ini terbukti efektif, di mana sekarang Warung Bang Gentong dikenal luas dan memiliki basis pelanggan yang loyal.
Kesimpulan
Warung Bang Gentong merupakan contoh bagaimana prinsip-prinsip Desain Thinking dapat diterapkan dalam pengembangan UMKM. Dengan fokus yang kuat pada kebutuhan dan preferensi konsumen, Ahmad Muzaini berhasil mengembangkan bisnis yang tidak hanya memenuhi harapan pelanggan, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perubahan tren dan permintaan pasar. Melalui pendekatan empati, ideasi, prototyping, dan pengujian, Warung Bang Gentong terus berkembang dan menjadi salah satu UMKM yang sukses di bidang kuliner. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kualitas layanan dan produk, tetapi juga memperkuat hubungan dengan pelanggan, yang pada akhirnya menjadi kunci keberhasilan bisnis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H