Mohon tunggu...
Akhfiya Nasywa Faridah
Akhfiya Nasywa Faridah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi, Universitas Negeri Semarang

Membaca, menulisi, membuat desain gambar, mendengarkan musik, menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Buat Terobosan Cara Atasi Perilaku Konsumtif di Era Fast Fashion, Mahasiswa Psikologi FIPP UNNES Lolos Pendanaan Kemendikbud Ristek

7 Juli 2024   10:40 Diperbarui: 7 Juli 2024   10:49 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim PKM-RSH Mahasiswa Psikologi UNNES Lolos Pendanaan Kemendikbud Ristek 2024

Semarang -- Program Kreativitas Mahasiswa atau PKM merupakan forum yang dikembangkan Direktorat Kemahasiswaan dan Studi di bawah Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) Republik Indonesia. Program Kreativitas Mahasiswa bertujuan memfasilitasi mahasiswa Indonesia mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan yang telah didapat selama kuliah kepada masyarakat umum. Program Kreativitas Mahasiswa memiliki 8 bidang, yakni Riset Eksakta (RE), Riset Sosial Humaniora (RSH), Pengabdian kepada Masyarakat (PM), Penerapan IPTEK (PI), Karsa Cipta (KC), Karya Inovatif (KI), Kewirausahaan (K), Video Gagasan Konstruktif (VGK).

Melalui portal resmi simbelmawa.kemdikbud.go.id, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengumumkan seleksi akhir dari Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) tahun 2024. Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang menjadi wadah kreativitas dan inovasi mahasiswa di bidang riset sesuai dengan kaidah ilmiah. Penelitian ini diikuti oleh ribuan mahasiswa dari perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia.

Dari berbagai kampus yang mengirimkan proposal, Universitas Negeri Semarang (UNNES) berhasil meloloskan 34 judul penelitian --dari berbagai jurusan. Salah satu penelitian yang berhasil mendapatkan pendanaan dari Kemendikbud Ristek adalah terkait cara mengatasi perilaku konsumtif di tengah gelombang fast fashion yang tak terbendung. Penelitian dengan judul "Conscious Consumerism: Efektivitas Daily Tracker Self-Control untuk Mengatasi Perilaku Konsumtif di tengah Gelombang Fast Fashion" yang merupakan salah satu prestasi dari para mahasiswa prodi Psikologi.

Adapun anggota timnya yang berhasil mendapatkan pendanaan adalah Akhfiya Nasywa Faridah (Ketua), Dharma Shanti, Rifdah Dwi Syafrina, Ainun Ni'matul Muthoharoh, dan Yuniar Hasana. Mereka dibimbing langsung oleh Amri Hana Muhammad, S.Psi, S.Sy, M.A.

"Alhamdulillah, ikutan senang saya. Selamat ya Mbak Akhfiya dan tim" begitulah rasa syukur dan selamat yang diberikan oleh Amri Hana -selaku dosen pembimbing- kepada tim yang ia bimbing. Selanjutnya, beliau mengimbau untuk mempersiapkan dan mencermati secara detail terkait hal apa saja yang harus dilakukan oleh mahasiswa dan juga dosen.

Ide Penelitian Muncul karena Keresahan Terkait Fast Fashion dan Perilaku Hidup Konsumtif

Ide penelitian ini tidak muncul secara tiba-tiba begitu saja. Tim ini mengungkap, bahwa riset muncul karena permasalahan fast fashion yang kian menjamur dan menjadi tren saat ini. Fast fashion sendiri memberikan berbagai macam dampak pada kehidupan sehari-hari manusia, salah satunya adalah memicu perilaku konsumtif. Perilaku konsumtif di sini berupa dorongan untuk membeli sebuah produk tanpa mempertimbangkan kebutuhan. Bisa disimpulkan bahwa perilaku konsumtif didasarkan perasaan untuk memenuhi kesenangan belaka tanpa berpikir apakah produk tersebut memang dibutuhkan atau tidak.

Oleh karena itu, dalam rangka menekan dan meminimalisir perilaku konsumtif, terciptalah ide pembuatan Daily Tracker Self --Control, berupa modul intervensi yang didesain khusus oleh peneliti. Dalam Daily Tracker Self-Control ini setiap orang akan dituntut untuk beraktivitas selama 10 hari, sesuai dengan prosedur yang sudah disusun secara struktural. prosedur ini diharapkan bisa menghasilkan dampak positif atau dalam hal ini berhasil mengurangi perilaku konsumtif.

Mengapa Daily Tracker Self-Control dinilai Penting untuk Diterapkan?

Poin penting yang ingin ditonjolkan dari riset ini adalah bagaimana pentingnya Daily Tracker Self-Control terhadap pola hidup yang dinilai konsumtif, terlebih di era fast fashion yang sudah menjadi tren belakangan ini. Berdasarkan tujuan riset yang disusun oleh peneliti, Daily Tracker Self-Control kedepannya dapat membawa peran penting pada khalayak umum. Terdapat lima prosedur yang tersusun secara rasional dalam Daily Tracker Self-Control, yaitu:

  • Mencatat riwayat pembelian barang-barang
  • Mencatat hasil renungan terkait riwayat perilaku konsumsi
  • Membuat rencana anggaran belanja
  • Budgeting (mengelola keuangan)
  • Evaluasi setelah melakukan prosedur Daily Tracker Self-Control

Sebagai manusia yang hidup di era yang semakin modern, dimana berbagai macam jenis barang dan kebutuhan bisa didapatkan dengan mudah dan cepat, sehingga bisa menjerumuskan ke perilaku konsumtif, riset ini diharapkan bisa menjadi titik terang yang bisa membantu banyak orang. Dengan menerapkan semua prosedur sesuai dengan Daily Tracker Self-Control, semoga perilaku konsumtif ini bisa berkurang sedikit demi sedikit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun