Evaluasi pembelajaran adalah proses yang sistematis untuk menilai dan menentukan nilai dari berbagai aspek dalam kegiatan pembelajaran. Konsep ini melibatkan penilaian terhadap hasil serta proses pembelajaran untuk memahami efektivitas pendidikan. Beberapa ahli mendefinisikan evaluasi sebagai pengukuran sistematis yang menggunakan informasi kuantitatif dan kualitatif untuk membuat keputusan yang mendukung perbaikan program pembelajaran. Evaluasi bukan sekadar mengukur hasil akhir tetapi juga memperhatikan keseluruhan proses belajar-mengajar.
Evaluasi pembelajaran dapat dilakukan melalui beberapa metode utama Pengukuran: Proses menentukan kuantitas sesuatu, seringkali menggunakan alat ukur seperti tes, Penilaian: Proses mengumpulkan dan menginterpretasi informasi mengenai kemajuan siswa untuk membuat keputusan berdasarkan kriteria tertentu, dan Evaluasi: Proses yang lebih komprehensif melibatkan pengumpulan informasi dan analisis untuk menilai nilai atau manfaat dari suatu kegiatan atau program.
Ada beberapa model evaluasi pembelajaran yang umum digunakan Model CIP: Model ini mengevaluasi seluruh sistem pendidikan melalui empat komponen yaitu konteks, input, proses, dan produk. Tujuannya adalah perbaikan berkelanjutan dengan mempertimbangkan semua aspek yang mempengaruhi pembelajaran, Model Kesenjangan: Menekankan perbedaan antara standar yang diharapkan dengan kinerja aktual.Â
Evaluasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesenjangan dan mencari cara untuk memperbaikinya, Model Evaluasi Formatif dan Sumatif: Evaluasi formatif dilakukan selama proses pembelajaran untuk memberikan umpan balik dan perbaikan segera, sedangkan evaluasi sumatif dilakukan setelah pembelajaran selesai untuk menilai hasil akhirnya, Model Evaluasi Stake: Fokus pada deskripsi dan penilaian yang melibatkan tiga tahap yaitu antecedent (konteks), transaksi (proses), dan hasil. Evaluator menggunakan standar yang ditetapkan untuk memberikan penilaian yang objektif.
