"Aku sudah lihat, susu favoritku, terimakasih ya Aldo, aku suka" ucap Manila sambil mengelus rambutku
Ketika bell pulang sekolah tiba, aku mendatangi meja Manila yang sedang duduk bercerita bersama sahabat dekatnya, Alana.
"Alana, ayo aku antar kamu pulang, aku ingin pulang sama kamu" pintaku kepada Alana
"Iya Aldo, aku duluan ya Manila" ucap Alana kepada Manila
Manila sangat terkejut dengan kejadian itu, ia kemudian menghubungiku, karena merasa dikhianati oleh aku. Aku memang sudah mendekati Alana sebelumnya sebagai alatku untuk balas dendam kepada Manila. Aku merasa puas telah membuat Manila merasakan apa yang aku rasakan, dikhianati.
Tetapi ternyata Alana yang hanya kujadikan alat untuk balas denda, justru membuah aku jatuh cinta pada Alana, dan Alana pun memiliki perasaan yang sama, sehingga kami memutuskan berpacaran. Sedangkan tidak lama dari itu aku mendengar Manila berpisah dengan sahabatku, Fatur.
Aku merasa menang.
"Kita sudahkan saja hubungan kita ya Aldo, sebenarnya aku sudah lama bermain belakang dengan Fatur. Maaf" ujar Alana kepadaku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H