Mohon tunggu...
Akh_ Khisabil
Akh_ Khisabil Mohon Tunggu... Security - Kisah sukses orang lain belum tentu jadi kisah sukses kita
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

reputation of the tongue

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teman Sebaya Bermain dan Permainan

19 Oktober 2021   00:45 Diperbarui: 19 Oktober 2021   00:47 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permainan juga menjadi media bagi anak-anak untuk belajar budaya lokal. Mereka akan memainkan permainan khas berdasarkan budaya lokal. Adat dan moral masyarakatnya.

Melalui bermain peran, anak juga belajar bagaimana berperan sebagai orang tua (ayah, ibu) atau guru, penjual, dokter, dll. Dan pembagian anak perempuan dan laki-laki.

Tidak dapat disangkal bahwa bermain adalah bagian yang sibuk dari anak usia dini.

Anak membutuhkan banyak waktu untuk bermain dan bereksplorasi dengan bebas. Dalam hal ini peran orang tua hanya sebatas mendampingi dan membimbing anaknya serta menyediakan media yang sesuai dengan usianya. 

Anak-anak dari berbagai usia memiliki gaya, hal, dan waktu bermain yang berbeda. Peran budaya dalam permainan anak-anak Sebuah studi longitudinal terhadap ratusan anak kecil menunjukkan bahwa perbedaan budaya di lingkungan tempat tinggal anak-anak juga mempengaruhi cara atau cara bermain anak-anak. 

Budaya yang dipelajari anak dari orang-orang di sekitarnya akan diterapkan ketika mereka bermain dengan teman sebayanya. 

Saat peneliti mengamati pola bermain anak, ada perbedaan mendasar. Budaya ketimuran kita tentu menjunjung tinggi kesopanan dan toleransi yang tinggi, yang akan berbeda dengan adat istiadat orang lain Tidak dapat disangkal bahwa bermain adalah bagian yang sibuk dari anak usia dini.

Anak membutuhkan banyak waktu untuk bermain dan bereksplorasi dengan bebas. Dalam hal ini peran orang tua hanya mendampingi dan membimbing anak serta menyediakan media yang sesuai dengan usianya. Anak-anak dari berbagai usia memiliki gaya, hal, dan waktu bermain yang berbeda.

Fungsi teman sebaya

Dukungan sebaya adalah kelompok dukungan untuk orang-orang dalam situasi serupa. Kelompok dukungan sebaya terdiri dari sekelompok orang yang menghadapi tantangan yang sama, dan dapat berada di antara mereka yang pertama kali menghadapi tantangan dan mereka yang mampu mengatasi tantangan tersebut. 

Menurut Solomon P (2004), peer support group disebut juga peer group support, didefinisikan sebagai suatu sistem memberi dan menerima bantuan dalam konteks saling menghormati, berbagi tanggung jawab, dan kesepakatan bersama, yaitu melalui dukungan, persahabatan. , dan empati. , Berbagi dan saling membantu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun