Mohon tunggu...
Akfa Radian
Akfa Radian Mohon Tunggu... -

Law student.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Ego, Fantasi dan Idealisme

4 April 2017   21:46 Diperbarui: 4 April 2017   21:58 1009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mempunyai idealisme yang kuat juga berarti mempunyai independensi yang sebanding dan visi yang jelas untuk mendesign gambaran di masa depan. Seorang idealis itu membangun realitas dimasa yang akan datang, bukannya lari dari realitas tersebut dengan menikmati alam mimpi dan khayalan-khayalan idealnya belaka. Seorang idealis membangun ide dalam bentuk evaluasi, menganalis kegagalan atau pengalaman dimasa lampau untuk mendesign masa depan yang lebih baik.

Terkadang dunia memang tak berjalan seperti yang kita mau, dunia tidak hanya berputar untuk suatu individu tertentu melainkan berjalan seiiringan dengan alam semesta membentuk suatu keharmonisan jagat raya ini. Bukanlah suatu ke-egoisan jika substansi berfikir kita adalah untuk keharmonisan dan gambaran ideal peradaban manusia. Prinsip kebersamaan tentu sangat ditekankan dalam membangun suatu gagasan atau ide serta harus mengesampingkan kepentingan pribadi dalam prosesnya. 

Dalam konteks tersebut tentu idealisme tidak bisa disamakan dengan egoisme karena egoisme itu sendiri merupakan suatu motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang hanya menguntungkan diri sendiri. Egoisme berarti menempatkan diri di tengah satu tujuan serta tidak peduli dengan penderitaan orang lain. Jadi, Egoisme disini tidak dapat disandingkan dengan Idealisme, tidak ada egoisme yang positif atau membangun, egoisme hanya memperburuk moral, etika dan prinsip kebersamaan.

Lalu apakah bisa disebut suatu idealisme jika hanya suatu gagasan yang bersifat semu dan tidak bisa terwujudkan secara riil? Jadi, ada dua bentuk idealisme: yaitu idealisme aktif, yaitu idealisme yang melahirkan insipirasi-inspirasi baru yang bisa dilakukan dalam realitas, sedangkan idealisme pasif adalah idealisme yang hanya semu, tidak pernah bisa diwujudkan, bersifat utopis saja. Namun hakikatnya sendiri idealisme adalah sebuah aliran filsafat yang memandang mental dan ideasional sebagai kunci yang mengantarkan ke sebuah hakikat realitas.

Tentu semua mahakarya yang telah tercipta sampai saat ini adalah hasil dari sebuah ide dan gagasan gagasan abstrak dan delusional dimasa lampau, tanpa idealisme tidak akan ada suatu pengembangan atau inovasi pada suatu peradaban dan tidak akan ada kepercayaan pada prinsip Ketuhanan dan hal-hal spiritual atau hal-hal gaib yang bersifat non-materiil.

Tentu kita sebagai remaja yang ditujukan untuk menjadi khalifah masa depan dunia ini sangat dianjurkan untuk mempunyai sifat tersebut karena mempunyai idealisme kuat adalah satu-satunya penangkal kemudharatan duniawi seperti hedonisme, materialis dan individualis yang sedang marak dikalangan remaja serta sebuah bekal untuk membangun masyarakat yang lebih harmonis dan bermoral.

Dibutuhkan konsistensi dan komitmen yang sangat kuat dalam berprinsip. Memang, kita sebagai manusia tidak ada hakikat kesempurnaan terutama dalam membangun sebuah prinsip dan gagasan, tapi ada baiknya kita terus mengimprove dan mengevaluasi gagasan dan pola pikir yang telah ada untuk ide-ide yang lebih bermoral dan bermanfaat.

Sekarang pilihan anda, apakah gagasan atau ide anda akan terwujud dalam sebuah realitas? Apa hanya akan menjadi fantasi yang entah kapan akan terwujud?xD

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun