Judul Buku : Membincang Pers, Kepala Negara, & Etika Media
Penulis : Sirikit Syah
Penerbit : Elex Media Komputindo -- Kelompok Gramedia
Tahun Terbit : 2014
Tebal Buku : 350.hlm
ISBN : 978-602-02-3996-5
Dalam buku Membincang Pers, Kepala Negara, & Etika Media berisi tentang perseteruan Presiden Gus Dur dengan pers. Dari pandangan penulis, Gus Dur banyak dipojokkan oleh pers.Â
Buku ini tidak seutuhnya berisi tentang Hukum & Etika Pers, tetapi didalam buku ini terdapat hal yang menyangkut dengan Etika Pers, di Bab V yang berjudul: Dilema Etika Media. Dan itu hanya salah satu contoh dari buku ini.
Buku ini lebih menceritakan yang bersifatnya narasi tentang Pers dengan Etika Pers. Dibuku ini juga diisi dengan cerita-cerita untuk mewakili sub-bab nya. Sebagai contoh, pada tahun 1994, seorang narasumber menembak mati narasumber lainnya sesaat setelah talkshow  usai.Â
Di buku ini banyak dilampirkan kasus-kasus yang melanggar etika dan norma jurnalistik. Di sub-bab selanjutnya, ada sub-bab mengenai perusahaan pers dalam hal konglomerasi. Dan diselanjutnya, ada sub-bab menyoal kewajiban pemimpin perusahaan media. Lalu ada korupsi di Dunia Media.
Kelebihan buku ini:
Buku ini ditulis dengan gaya yang sangat dekat dengan pembaca, ada kalimat yang ingin ada interaksi antara penulis dan pembaca, seperti kalimat Tanya. Bahasa yang digunakan sangat personal dengan pembaca. Isi materi yang ada banyak menggunakan contoh-contoh dan kasus-kasus. Membuka mata bagaimana banyak etika-etika pers yang dilanggar di dalam suatu perusahaan pers dan sebagainya.
Kekurangan buku ini:
Buku ini didominasi oleh kata-kata / tulisan, jarang sekali terdapat gambar yang bersifat informatif.
Saran:
Lebih banyak menggunakkan gambar sebagai alat menjelaskan. Dan isi materi yang lompat-lompat. ( mungkin isi materinya didapati oleh sang Penulis yang disatukan menjadi satu kesatuan topik)
Manfaat Buku:
Menjadi dan mengerti etika-etika yang sering dilanggar dan kejadian-kejadian di masa-masa terdahulu ketika baru ada yang namanya Kebebasan Pers.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H