Mohon tunggu...
Akbar Zainudin
Akbar Zainudin Mohon Tunggu... Human Resources - Trainer Motivasi, Manajemen dan Kewirausahaan. Penulis Buku "Man Jadda Wajada". BUKU BARU: "UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari". Ngobrol bisa di Twitter: @akbarzainudin atau www.manjaddawajada.biz

Trainer Motivasi, Manajemen dan Kewirausahaan. Penulis Buku "Man Jadda Wajada". BUKU BARU: "UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari". Ngobrol bisa di Twitter: @akbarzainudin atau www.manjaddawajada.biz

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Suami Istri Ini Dikukuhkan Bersama sebagai Profesor

27 Januari 2022   11:49 Diperbarui: 27 Januari 2022   11:54 2471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suami Istri dikukuhkan bersama sebagai profesor. (Dokpri)

Prof. Dr. Hasarudin, Alumni Gontor 1991, dikukuhkan sebagai Profesor bersama dengan Sang Istri.


Ikut senang dan bahagia mendengar kawan-kawan merengkuh sukses setelah perjuangan panjang.

Prof. Dr. H. Hasar Uddin, M. Ag., kawan saya satu periode di Gontor (tahun 1991). Hari ini dikukuhkan menjadi Guru Besar Tetap di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Alauddin Makassar.

Guru besar, sudah banyak. Suami istri guru besar, juga banyak. Nah, yang ini jarang nih; suami istri dikukuhkan bersama sebagai guru besar. Istri teman saya ini, hari ini juga dikukuhkan sebagai guru besar di UIN Alauddin juga, namun beda fakultas. Sang istri, Prof. Dr. Sitti Mania, M.Ag. menjadi Guru Besar tetap di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

Seingat saya, yang dikukuhkan bareng itu adalah Prof. Dr. Muhajirin Al-Falimbani, alumni Gontor 1993.

Saya mengikuti perjuangan hebat kedua pasangan profesor ini, terutama pada saat menyelesaikan studi doktoral. Sang suami menyelesaikan studi doktoralnya terlebih dahulu. Sang istri, menyelesaikannya beberapa tahun kemudian.

Saat saya sedang roadshow ke Makassar, saya ketemu Prof. Hasarudin, saat itu istri beliau sedang menyelesaikan studi doktoral di UNJ. Kalau mau ngajar, anaknya ditinggal di rumah. Masih kecil.

Menariknya, Prof. Hasarudin dulu di Gontor, tingkat kelasnya juga bukan selalu tingkat atas. Beberapa tingkat menengah, dan bahkan kelas bawah.

Kalau di Gontor itu kelas atas itu B, C, D. Prof. Hasarudin lebih banyak di tingkat menengah, bahkan kelas V di Gontor adalah kelas V H.

Kerja keras, dedikasi terhadap ilmu, itulah yang menjadikan beliau berhasil.

Selamat, Prof. Senang dan bangga sekali dengan pencapaian mu, my friend.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun